Mengenal Hidden Hunger, Kelaparan Tersembunyi yang Bisa Terjadi pada Anak

11 April 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hidden hunger bisa terjadi pada anak sejak MPASI. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hidden hunger bisa terjadi pada anak sejak MPASI. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nutrisi menjadi poin penting dalam tumbuh kembang bayi dan anak. Ketika penyerapan nutrisi baik, kesehatan dan kecerdasan anak juga akan optimal.
Sebaliknya, bila ia tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak akan terlihat. Salah satunya adalah hidden hunger.
Ya, hidden hunger merupakan sebuah fenomena 'kelaparan tersembunyi' yang dapat terjadi pada bayi dan anak. Dilansir laman Organisasi dunia yang berfokus pada keamanan dan kesejahteraan anak-anak (UNICEF), anak-anak di bawah 5 tahun rentan mengalami kondisi ini. Itu artinya, hidden hunger juga dapat terjadi pada 1.000 hari pertama anak atau saat ia berusia di bawah 2 tahun.
Tak sekadar menghambat tumbuh kembang anak, hidden hunger juga dapat menyebabkan anemia, membuat daya tahan tubuh anak menurun, hingga stunting. Bahkan dilansir laman WHO, hidden hunger menyebabkan dua miliar orang di seluruh dunia kekurangan vitamin dan mineral.
Lantas, apa penyebab dan bagaimana cara mencegah hidden hunger pada anak?

Penyebab Hidden Hunger pada Anak

Hidden hunger merupakan suatu kondisi yang disebabkan karena anak kekurangan zat gizi mikro. Dilansir laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, zat gizi mikro ini terdiri dari vitamin dan mineral.
Sayangnya, kekurangan zat gizi mikro sering tidak disadari oleh para orang tua. Hal tersebut disampaikan oleh Dokter anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Lanny Christine Gultom, SpA(K).
Kekurangan zat gizi mikro pada anak sering tidak disadari oleh orang tua. Foto: Shutterstock
"Sering kali kekurangan zat gizi mikro ini tidak disadari oleh para orang tua, sehingga dikenal sebagai hidden hunger. (Yaitu kondisi) saat anak tidak mendapat asupan vitamin dan mineral penting dalam jumlah cukup," jelasnya dalam sebuah acara webinar nasional yang diselenggarakan Indofood Nutrition.
Sementara itu, seperti dilansir Antara, data Global Hunger Index menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi 70 dari 107 negara yang masyarakatnya mengidap hidden hunger pada 2020. Dalam data yang sama, sebanyak 20-40 persen masyarakat di Indonesia mengalami kekurangan zat gizi mikro.

Jika Hidden Hunger Dibiarkan

Kondisi hidden hunger yang dibiarkan dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Dilansir The Lancet Global Health, kekurangan asupan nutrisi mikro dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak. Gejala awal hidden hunger mungkin tidak terlihat, namun lambat-laun daya tahan tubuh anak dapat menurun dan terkena anemia.
Karena perkembangan kognitifnya terhambat, anak juga akan mengalami keterbatasan fungsi mental dalam berpikir maupun berkomunikasi. Ia pun sulit untuk bersosialisasi, sehingga gangguan tersebut dapat menyulitkan anak menjalani kehidupan sehari-hari.
Oleh sebab itu, cegah hidden hunger dengan mengkonsumsi makanan yang bervariasi sejak MPASI. Ini menjadi langkah awal agar kebutuhan mikronutrien anak tercukupi.
Ada beberapa makanan kaya nutrisi yang dapat mencukupi kebutuhan mineral dan vitamin bayi saat MPASI. Misalnya kurma.
Ya, kurma memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. Zat besi di dalamnya dapat menyeimbangkan kadar hemoglobin dalam sel darah merah yang dapat menjaga kesehatan serta menutrisi kulit anak.
Kurma mengandung ragam nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang anak. Foto: Shutterstock
Tak hanya itu, kurma juga dapat menjadi sumber energi karena mengandung glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Buah berwarna cokelat ini pun dapat membantu melancarkan pencernaan dan melindungi fungsi hati anak.
Selain mengolah kurma sendiri untuk MPASI anak, Anda juga dapat memilih MPASI fortifikasi berbahan dasar kurma untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak. Dilansir National Center of Biotechnology Information (NCBI), fortifikasi merupakan penambahan gizi –baik vitamin dan mineral– ke makanan untuk meningkatkan kualitas atau nilai gizi dari makanan tersebut.
Adanya MPASI yang terfortifikasi pun pasti aman dan dapat memperbaiki pola makan bayi, serta pencegahan pengendalian defisiensi mikronutrien pada bayi.
Salah satu MPASI fortifikasi yang bisa Anda berikan adalah SUN Bubur Kurma & Susu. Dibuat dengan kebaikan kurma asli, SUN Bubur mengandung nutrisi lengkap ESENUTRI yang dibutuhkan anak.
Mulai dari protein, omega 3 dan 6, zat besi, zinc, serta 11 vitamin termasuk vitamin B kompleks dan 6 mineral. Kandungan vitamin B kompleks dan manis alami dari kurma juga bisa menjadi sumber energi yang baik untuk bantu tumbuh kembang bayi. Produk ini juga aman dikonsumsi karena tidak mengandung pengawet.
SUN Bubur Kurma & Susu telah tersedia di toko-toko terdekat, Indomaret, serta official store SUN MPASI di e-commerce favorit Anda. Mulai sekarang, yuk berikan SUN dan penuhi kebutuhan nutrisi anak untuk cegah hidden hunger!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan SUN
***
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.