Mengenal Hidrops Fetalis pada Janin, Ibu Hamil Perlu Tahu!

30 Desember 2020 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengenal Hidrops Fetalis pada Janin Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Mengenal Hidrops Fetalis pada Janin Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap ibu hamil tentu berharap janin yang ada di perutnya bisa berkembang normal dan lahir dengan sempurna. Meski begitu, terkadang ada beberapa kondisi yang membuat kehamilan tidak berjalan sesuai rencana. Misalnya saja, adanya sebuah kondisi yang disebut hidrops fetalis.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, hidrops fetalis adalah kondisi serius, di mana janin atau bayi baru lahir mengalami penumpukan cairan yang tidak normal di jaringan sekitar paru-paru, jantung, atau perut, atau di bawah kulit. Mengutip Medscape, pada beberapa bayi, kondisi ini mungkin juga terkait dengan polihidramnion atau penumpukan air ketuban dan edema plasenta.

Gejala Hidrops Fetalis yang Bisa Membahayakan Janin

Gejala Hidrops Fetalis yang Bisa Membahayakan Janin. Foto: Shutterstock
Hidrops fetalis sebenarnya adalah kondisi langka, yang terjadi pada 1 dari setiap 1.000 kelahiran. Ada beberapa gejala umum yang biasanya dirasakan ibu hamil jika janin yang dikandung mengidap hidrops fetalis.
Dikutip dari Children's Hospital, gejala-gejala hidrops fetalis tersebut bisa berupa kelebihan cairan ketuban, plasenta menebal, pembesaran hati, limpa, atau jantung pada bayi, lalu penumpukan cairan di perut bayi. Gejala ini biasanya bisa dilihat melalui USG dan juga tes darah.
ADVERTISEMENT
Setelah bayi lahir, gejala hidrops fetalis ini meliputi, warna kulit pucat, tubuh bengkak terutama di perut bayi, hati dan limpa membesar, dan bayi juga sulit bernapas.

Jenis-jenis hidrops fetalis

Jenis-jenis hidrops fetalis Foto: Shutterstock
Hidrops fetalis ini memiliki dua jenis, yakni hidrops fetalis imun dan hidrops fetalis non-imun. Jenis tersebut tergantung pada penyebab dan kondisi bayi, Moms.
Hidrops fetalis non-imun menjadi jenis yang paling umum dan biasanya terjadi ketika kondisi atau penyakit lain mengganggu kemampuan bayi untuk mengatur cairan. Contoh kondisi yang dapat mengganggu pengelolaan cairan bayi antara lain anemia berat, pendarahan janin, cacat jantung atau paru-paru, malformasi vaskular, hingga tumor.
Mengutip Healthline, kelainan genetik dan metabolisme seperti sindrom turner dan penyakit gaucher juga menjadi salah satu kondisi yang menyebabkan hidrops fetalis. Bisa juga karena infeksi virus dan bakteri, seperti penyakit chagas, parvovirus B19, cytomegalovirus (CMV), toksoplasmosis, sifilis, dan herpes. Namun, dalam beberapa kasus, penyebab hidrops fetalis tidak diketahui.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, hidrops fetalis imun biasanya terjadi ketika golongan darah ibu dan janin tidak kompatibel satu sama lain. Hal tersebut juga dikenal sebagai ketidakcocokan Rh. Sistem kekebalan ibu kemudian dapat menyerang dan menghancurkan sel darah merah bayi. Kasus ketidakcocokan Rh yang parah dapat menyebabkan hidrops fetalis.
Perlu diketahui bahwa hidrops fetalis imun kini jauh lebih jarang terjadi sejak penemuan obat yang dikenal sebagai Rh immunoglobulin (RhoGAM). Obat ini diberikan kepada ibu hamil yang berisiko mengalami inkompatibilitas Rh untuk mencegah komplikasi.
Oleh sebab itu, Moms, saat hamil, penting untuk rutin memeriksakan kandungan ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendeteksi dini dan mendapatkan penanganan lebih cepat bila ada kelainan yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT