Mengenal Jenis dan Metode Induksi

24 Januari 2018 9:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bolehkah ibu hamil melakukan operasi plastik? (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bolehkah ibu hamil melakukan operasi plastik? (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Induksi adalah tindakan percepatan persalinan menggunakan alat dan obat tertentu. Induksi umumnya dilakukan jika ibu belum kunjung merasakan kontraksi reguler, mulas, atau belum ada pembukaan sementara ada kondisi yang membahayakan ibu dan atau bayi jika kehamilan diteruskan.
ADVERTISEMENT
Kondisi yang membahayakan ini misalnya, pre-eklampsia berat atau ibu hamil memiliki diabetes mellitus sehingga janin semakin besar dan membahayakan kehamilan. Induksi juga bisa dilakukan bila ibu mengalami pecah ketuban hingga cairan masuk dan menyebar ke dalam rahim yang berisiko meracuni janin.
Contoh lain di mana induksi umum dilakukan adalah bila janin tidak merespon ibu dan detak jantungnya mulai melemah atau tidak teratur. Selain itu, kehamilan yang lewat bulan yang dikhawatirkan justru menghambat pertumbuhan janin juga dapat menjadi pertimbangan dilakukannya induksi.
Bergantung pada kondisi ibu, dikenal 2 macam jenis induksi yaitu induksi pada jalan lahir yang sudah matang dan induksi pada jalan lahir yang belum matang sama sekali. Kedua kondisi ini memengaruhi cara atau metode induksi yang akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Ada 2 metode yang biasanya dilakukan untuk memulai proses induksi, yaitu induksi mekanik dan induksi kimia atau induksi dengan menggunakan obat-obatan. Obat-obatan ini diberikan dengan cara injeksi atau dengan cara lain seperti diminum atau ditempatkan di vagina.
Contoh obat yang diberikan dengan cara injeksi atau disuntikkan dan banyak digunakan di Indonesia dikenal dengan nama oksitosin. Sementara obat non injeksi, salah satunya yang umum digunakan adalah misoprostol.
Setiap obat ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bidan atau dokter akan membantu Anda memilih mana obat yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda. Namun untuk kegunaannya, keduanya sama-sama dilakukan untuk mengeluarkan zat prostaglandin yang berfungsi sebagai zat penyebab otot rahim berkontraksi.
ADVERTISEMENT
Sementara alat yang digunakan untuk melakukan induksi yaitu laminaria, foley catheter dan stripping of the membranes. Laminaria adalah alat seperti batang lidi yang akan dimasukkan ke dalam rahim untuk memisahkan dinding rahim dengan selaput ketuban. Foley catheter adalah benda berbentuk selang kateter yang dimasukkan sampai ke mulut rahim. Di ujung alat ini terdapat benda menyerupai balon kecil yang berguna untuk merangsang pemisahan dinding rahim dengan dinding selaput ketuban. Sedangkan stripping of membranes adalah sebutan untuk pemeriksaan digital menggunakan jari bidan atau dokter mengitari daerah serviks.