Mengenal Kardiomiopati Peripartum, Sesak Napas pada Ibu Setelah Melahirkan

22 Juli 2021 16:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi posisi tidur ibu setelah melahirkan secara caesar.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi posisi tidur ibu setelah melahirkan secara caesar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai ibu setelah melahirkan. Misalnya saja, gejala sesak napas. Ya Moms, sesak napas tak hanya dialami oleh ibu hamil karena rahim yang membesar dan membuat ibu sulit bernapas. Tapi, juga bisa terjadi pada ibu yang baru melahirkan atau dikenal juga dengan istilah kardiomiopati peripartum.
ADVERTISEMENT
Dilansir Very Well Family, sesak napas setelah melahirkan merupakan kondisi gagal jantung yang biasanya muncul pada trimester akhir kehamilan atau lebih sering terjadi di 4 bulan pertama setelah melahirkan.
Kondisi ini terjadi karena melemahnya otot jantung, sehingga tidak dapat memompa darah dengan maksimal. Hal inilah yang akhirnya membuat ibu kesulitan bernapas dengan normal.
Tingkat keparahan kardiomiopati peripartum berbeda-beda pada setiap orang. Dalam kasus yang ringan, kondisi ini dapat diatasi dan ibu bisa pulih sepenuhnya. Tapi, dalam kasus yang parah kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

Gejala Umum Kardiomiopati Peripartum, Sesak Napas pada Ibu Setelah Melahirkan

Ilustrasi wanita sesak napas Foto: Shutterstock
Oleh karenanya, penting bagi ibu untuk mengetahui gejala kardiomiopati peripartum agar dapat meminimalisir risiko yang ada. Gejala kondisi ini dapat bervariasi, tetapi ada gejala paling umum yang perlu di waspadai.
ADVERTISEMENT
-Pembengkakan tangan dan kaki (edema).
-Sesak napas, terutama saat berbaring dan membuat terbangun di malam hari.
-Kelelahan ekstrem.
-Penambahan berat badan.
-Batuk.
-Detak jantung cepat.
-Nyeri dada.
Apabila Anda memiliki salah satu dari gejala tersebut pada trimester ketiga kehamilan maupun setelah melahirkan, segeralah hubungi dokter. Apalagi jika gejala tersebut datang secara tiba-tiba. Meski tidak semua gejala ini menunjukkan kardiomiopati peripartum, tapi kondisi tersebut tetap harus di waspadai.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis