Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Mengenal Keratosis Pilaris, Penyakit Kulit yang Kerap Menyerang Balita
26 Mei 2021 10:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bila mengalami beberapa gejala tersebut, bisa saja si kecil terkena keratosis pilaris. Meski namanya terdengar asing, tapi penyakit ini cukup umum terjadi pada anak-anak. Namun, biasanya orang tua hanya menganggap ini sebagai gatal biasa yang disebabkan keringat buntet.
Dilansir About Kids Health, keratosis pilaris adalah ruam kulit yang sangat umum menyerang setidaknya satu dari lima anak balita di seluruh dunia. Ruam terdiri dari banyak papula folikel kasar (bentol). Biasanya, bentolan kecil itu akan berwarna kemerahan yang terlihat seperti kumpulan bercak.
Ruam yang disebabkan keratosis pilaris biasanya akan muncul pada area lengan atas dan paha. Tetapi terkadang juga ditemukan pada bagian tubuh lain seperti bokong dan pipi anak. Tak jarang, anak yang mengalami kondisi ini kulitnya akan teriritasi. Sebab, kulit yang terlalu kering menjadikannya gatal dan membuat si kecil akan menggaruknya terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Penyebab Keratosis Pilaris pada Balita
Mengutip Parenting Firstcry, ruam bersisik pada keratosis pilaris disebabkan oleh kelebihan keratin, yaitu sejenis protein yang melindungi kulit dari bahan beracun atau tidak aman dan infeksi. Keratin ini mengembangkan blok bersisik yang mencegah folikel rambut terbuka, sehingga menimbulkan ruam kemerahan pada kulit anak.
Folikel rambut tidak lain merupakan pori tempat setiap rambut di tubuh manusia tumbuh. Ketika sel-sel kulit mati menyumbat pori-pori atau folikel rambut ini, maka terbentuklah keratosis pilaris yang menyebabkan bercak kasar dan kering pada kulit.
Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan keratin mungkin timbul karena adanya penyakit genetik. Selain itu, kondisi ini juga sering dikaitkan dengan penyakit kulit lain seperti eksim dan dermatitis atopik.
ADVERTISEMENT
Keratosis pilaris merupakan kondisi jangka panjang yang bisa memburuk saat cuaca dingin, terutama pada anak dengan jenis kulit kering. Namun, perlu diketahui bahwa kondisi ini tidak menular, Moms. Dalam banyak kasus, ruam yang dialami si kecil akan menghilang seiring bertambahnya usia anak.
(Penulis: Hutri Dirga Harmonis)