Mengenal Metode Intuitive Parenting Dalam Mengasuh Anak

2 Maret 2021 11:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu mengasuh anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu mengasuh anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat ini informasi terkait cara pengasuhan anak sangat mudah didapatkan orang tua melalui berbagai media. Meski begitu, terkadang banyaknya informasi yang diterima justru bisa membuat orang merasa tertekan.
ADVERTISEMENT
Beberapa dari mereka akan berpikir apakah pola pengasuhan anak yang diterapkan sudah tepat atau belum. Ada juga yang tertekan dan merasa bersalah, karena merasa tak mampu memberi pengasuhan sebaik orang tua lainnya. Lantas, wajarkah perasaan itu?
Menurut Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, stres, cemas dan rasa bersalah itu sebenarnya bersumber pada satu hal, yaitu keinginan orang tua untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Namun, menurut Vera, ada cara lain yang bisa orang tua lakukan agar dapat menerapkan pola asuh yang tepat bagi si kecil, sehingga tidak menimbulkan stres berlebihan, Moms.
“Ada istilah Intuitive Parenting (IP). Pendekatan ini merupakan pengasuhan dengan mengandalkan apa yang dirasa orang tua memang terbaik untuk anak,”kata Vera dalam acara talkshow Cussons Bintang Kecil 9-Konser Eksplorasi pada Minggu (28/2).
ADVERTISEMENT

Mengenal Istilah Intuitive Parenting Dalam Mengasuh Anak

ibu dan anak di rumah Foto: Shutterstock
Moms, pendekatan dengan istilah intuitive parenting ini memungkinkan orang tua lebih percaya diri dalam mengasuh anak-anak mereka. Ya, orang tua bisa fokus kepada kebutuhan anak, bukan sekadar mengikuti pola pengasuhan orang lain yang mereka lihat di berbagai media. Menurut Vera, fokus utama IP bukan sekadar menjadikan anak cerdas, tapi juga percaya diri, tangguh, dan tidak mudah menyerah.
“Dalam pola pengasuhannya, orang tua yang mengikuti anak. Artinya, bukan mengikuti kemauan anak, tapi mengikuti tingkat dan tipe temperamennya. Tiap anak akan beda-beda. Satu anak pun, jika bertambah usianya kita harus menyesuaikan lagi nantinya,” jelas Vera.
Untuk itu, orang tua harus fokus pada masing-masing anak, dengan berbekal tiga hal. Pertama, orang tua harus bisa memahami dan membedakan tahap tumbuh kembang setiap anak. Misalnya, orang tua wajib paham milestone pada bayi 9 bulan dan anak 4 tahun untuk mengetahui jenis pola asuh mana yang tepat untuk diterapkan.
ibu dan anak Foto: Shutterstock
Kedua, orang tua harus berkomitmen pada waktu dan energi untuk anak. Sehingga mereka benar-benar bisa hadir secara lahir batin saat sedang bersama anak. Ketiga, orang tua harus memiliki regulasi emosi yang baik. Saat kekesalan menghadapi anak sudah sampai puncaknya, tenangkan diri terlebih dahulu, beberapa saat baru kembali lagi berbicara dengannya.
ADVERTISEMENT
Jadi, selain sebagai orang yang bertanggung jawab untuk memastikan semua kebutuhan anak tercukupi, orang tua juga harus berperan sebagai sahabat bagi anak-anaknya. Cobalah untuk menjadi pihak yang lebih banyak mendengarkan anak, bukan menyuruh atau memerintah ya, Moms.

Penulis: Hutri Dirga Harmonis