Mengenal Oligohidramnion, Gangguan Kesehatan Ibu Hamil Akibat Kurang Minum

11 Maret 2022 14:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu hamil meminum air mineral. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil meminum air mineral. Foto: Shutterstock
Selain mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang, ibu hamil juga perlu mencukupi kebutuhan air minum setiap hari. Menurut laman The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil membutuhkan 1,9-2,8 liter atau setara dengan 8-12 gelas per harinya.
Sebab selama hamil, ada beberapa faktor membuat ibu hamil lebih rentan dehidrasi. Selain perubahan fisik yang membuat ibu hamil mudah berkeringat serta tekanan di kandung kemih yang membuat intensitas buang air kecil meningkat, perubahan hormon yang membuat ibu sering muntah dan tidak nafsu makan juga menjadi penyebab kurangnya asupan cairan tubuh.
Kekurangan cairan ini tidak hanya menyebabkan dehidrasi pada ibu, namun juga dapat berdampak pada perkembangan bayi di dalam kandungan. Salah satunya risiko terkena oligohidramnion atau kondisi saat jumlah cairan ketuban lebih rendah dari volume normalnya.
Ya Moms, air ketuban memiliki beberapa fungsi penting bagi perkembangan janin. Seperti menjaga suhu ideal di dalam kandungan sehingga janin tetap nyaman dan hangat, melindungi janin dari benturan, membantu perkembangan tulang dan otot serta paru-paru janin, mencegah tekanan pada tali pusat yang berfungsi mengangkut makanan dan oksigen dari plasenta, hingga mencegah infeksi kehamilan karena air ketuban mengandung antibodi.
Dilansir BabyCenter, normalnya, indeks cairan ketuban (ICK) pada ibu hamil berkisar antara 5-25 cm pada awal hingga akhir semester tiga kehamilan. Jadi bila kurang dari itu atau air ketuban kurang dari 500 cc, ibu bisa dikatakan mengalami oligohidramnion.
Kondisi ini sebenarnya dapat terjadi di trimester berapa pun, tetapi ibu hamil lebih berisiko mengalaminya di 6 bulan pertama kehamilan. Sebagian besar kasus oligohidramnion pada trimester ketiga juga tidak akan menyebabkan komplikasi berat pada bayi Anda.
Namun, jika tingkat cairan menjadi sangat rendah, ada beberapa risiko bagi bayi, mulai dari tali pusar bisa terjepit, hingga mencegah bayi mendapatkan cukup makanan dan oksigen. Dilansir Children’s Minnesota, oligohidramnion dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, cairan ketuban memainkan peran penting dalam perkembangan paru-paru, dan bila kadarnya sangat rendah akan membuat janin kesulitan bernapas. Itu sebabnya, dokter biasanya akan menyarankan operasi caesar bila air ketuban ibu hamil masih di bawah 5 cm hingga jelang hari persalinan untuk meminimalisasi risiko yang dapat mengancam ibu dan janin.

Bagaimana cara mengatasi oligohidramnion pada ibu hamil?

Ibu hamil meminum air mineral. Foto: Shutterstock
Menurut laman Medical News Today, 4 persen ibu hamil mengalami oligohidramnion. Namun jangan khawatir, ibu bisa meminimalisasi kondisi ini dengan beberapa cara, yakni pemantauan berkala ke dokter kandungan agar penanganannya bisa dilakukan sedini mungkin, serta menerapkan pola hidup sehat dan memenuhi asupan cairan tubuh setiap hari.
Demi mengoptimalkan perkembangan janin sekaligus menjaga kesehatan selama kehamilan, ibu pun perlu memastikan kandungan air minum yang dikonsumsi aman dan dapat mendukung momen kehamilan. Seperti Le Minerale yang berasal dari sumber mata air pegunungan terpilih yang diambil dari kedalaman 100 meter di bawah tanah dan dibotolkan langsung di sumbernya menggunakan Mineral Protection System tanpa tersentuh tangan manusia.
Le Minerale memastikan kemasan galon yang digunakan bersih dan higienis karena menggunakan kemasan galon yang selalu baru. Galon Le Minerale juga selalu baru serta memiliki proteksi tutup ulir kedap udara dan tersegel rapat untuk menjamin kebersihan, sekaligus membuat air tidak rembes dan bebas dari kontaminasi bakteri serta virus.
Selain kemasan galon, Le Minerale juga hadir dengan kemasan botol. Dengan teknologi double protection system, kemasan botol Le Minerale keras sebelum dibuka. Botolnya juga menggunakan seal cap, sehingga terjamin higienis dan terhindar dari pemalsuan.
Anda juga tidak perlu khawatir dengan keamanannya, karena botol Le Minerale terbuat dari bahan yang bebas BPA dengan kode segitiga no. 1 atau PET. Ya Moms, PET merupakan salah satu bahan yang aman digunakan untuk botol air minum kemasan karena telah diuji dan terbukti tidak larut atau bercampur ke dalam air. Selain itu, PET juga dapat didaur ulang, sehingga ramah lingkungan, sehingga aman dikonsumsi seluruh anggota keluarga, termasuk bagi ibu hamil.
Yuk, Moms, rutin minum air agar kebutuhan cairan tercukupi setiap harinya!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Le Minerale