Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Mengenal Oligoteratozoospermia pada Pria yang Bisa Menghambat Kehamilan
14 Maret 2023 19:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Belum lama ini ramai kisah sepasang suami istri yang sedang berjuang memiliki buah hati. Video yang dibagikan akun TikTok @Kawairadesu itu telah ditonton lebih dari enam juta kali, Selasa (14/3).
Dalam video itu, pemilik akun menceritakan perjuangannya mendampingi suami yang mengidap Oligoteratozoospermia. Oligoteratozoospermia merupakan kejadian medis langka dan berkaitan dengan jumlah sperma yang sedikit pada air mani.
Dikutip dari Verywell Family, salah satu penyebab utama pasangan sulit mendapatkan keturunan karena jumlah dan kemampuan gerak sperma yang rendah. Di sisi lain, kualitas sperma yang buruk juga memiliki dampak besar. Hampir satu dari enam laki-laki sulit memiliki anak imbas kualitas sperma.
Istilah Oligoteratozoospermia (OAT) bisa digunakan saat seorang laki-laki memenuhi tiga syarat. Pertama kondisi sperma buruk dibandingkan dengan bentuk yang sehat (teratozoospermia).
ADVERTISEMENT
Kedua, jumlah sperma yang sangat rendah (oligozoospermia).
Ketiga, jumlah sperma yang sangat rendah meski daya gerak sperma cenderung baik (asthenozoospermia).
Faktor penyebab Oligoteratozoospermia bisa dikelompokan menjadi lima kategori:
Faktor Genetik
Faktor genetik dapat mempengaruhi kesuburan seorang laki-laki. Mulai dari kerusakan DNA pada sel sperma (spermatozoa), cacat genetik pada kromosom Y, dan kelainan genetik seperti sindrom Klinefelter, di mana pria memiliki kelebihan kromosom X. Meskipun sebagian besar faktor genetik tidak dapat diobati, seringkali dapat diatasi dengan penggunaan fertilisasi in vitro (IVF) .
Faktor Gaya Hidup
Faktor gaya hidup bisa sangat berpengaruh terhadap kesuburan. Beberapa kebiasaan yang bisa mengganggu kesuburan yakni minum alkohol, narkoba, merokok, aktivitas berat dan kelebihan berat badan.
ADVERTISEMENT
Kondisi testis yang sering panas juga dikaitkan dengan jumlah sperma yang rendah. Beberapa penyebab testis panas yakni, mandi air panas, berendam, menggunakan celana ketat, kurang gerak hingga memangku laptop. Oh ya, terlalu banyak berolahraga di gym juga bisa memiliki efek yang sama, lho!
Faktor Lingkungan
Paparan racun atau polusi juga menyebabkan jumlah sperma rendah. faktor lingkungan seperti paparan logam berat dan bahan kimia industri akan sangat mempengaruhi kesuburan.
Faktor Medis
Beberapa kondisi medis seperti cystic fibrosis, penyakit celiac, tumor, ketidakseimbangan hormon dan kanker, dapat memengaruhi produksi sperma. Masalah pada sistem kekebalan dapat menyebabkan antibodi yang menyerang sperma. Masalah kesehatan kronis lainnya, seperti diabetes, dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Infeksi menular seksual (IMS) juga dapat mempengaruhi kesuburan pria.
ADVERTISEMENT
Seorang laki-laki yang pernah terinfeksi sifilis, malaria, hingga gondok, juga diketahui baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sistem reproduksi pria. Kemudian, kemoterapi, terapi radiasi, usia dan varises skrotum juga mempengaruhi kualitas kesuburan laki-laki.
Obat-obatan
Obat resep, termasuk steroid anabolik dan tagamet (yang digunakan untuk mengobati asam lambung), juga dapat mempengaruhi kualitas sperma.
Obat lain yang dapat mempengaruhi motilitas sperma yakni azulfidine untuk mengobati rheumatoid arthritis dan macrobid untuk mengobati infeksi kandung kemih.