Mengenal PCOS, Gangguan Hormon yang Bikin Wanita Sulit Hamil

14 Juni 2019 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tes pack atau tes kehamilan negatif. Foto: Shutterstcok
zoom-in-whitePerbesar
Tes pack atau tes kehamilan negatif. Foto: Shutterstcok
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, aktris sekaligus presenter Fitri Tropica mengumumkan kabar bahagia. Penantiannya selama kurang lebih 5 tahun, akhirnya terjawab sudah. Ya, Fitri Tropica kini mengandung anak pertama buah cintanya dengan Irvan Hanafi atau yang akrab disapa Toge.
ADVERTISEMENT
Kabar bahagia itu diumumkan Fitrop--sapaan akrabnya, secara resmi lewat video yang diunggah di channel YouTube miliknya dan juga video singkat di Instagram.
"Ini adalah hadiah manis yang Allah SWT kasih untuk aku dan Toge di tahun 2019 ini. Setelah menjalani 3 bulan terapi PCOS semenjak Desember lalu, Alhamdulillah di bulan Maret kmrn akhirnya 2 garis itu muncul juga," tulis Fitrop seperti dilihat kumparan di akun Instagram pribadinya, Senin (10/6).
Sebelumnya diketahui, salah satu faktor yang membuat Fitrop sulit hamil adalah karena ia menderita PCOS atau Polycstic Ovary Syndrome. Anda pernah dengar tentang sindrom itu, Moms?
PCOS adalah gejala yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan hormon yang dapat terjadi pada wanita di usia subur. Kondisi ini terjadi akibat gangguan pada fungsi ovarium.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda awal PCOS adalah masa ovulasi atau subur yang tidak beraturan, meningkatnya kadar hormon pria (androgen) dalam tubuh wanita yang menyebabkan tumbuh rambut pada area-area yang tidak diinginkan seperti muncul kumis tipis, dan munculnya banyak kista (kantong berisi cairan) pada ovarium. Kondisi tersebut membuat penderita PCOS jadi sulit hamil.
Test pack atau tes kehamilan negatif. Foto: Shutterstock
PCOS juga tidak hanya menyerang wanita yang sudah menikah, tapi bisa menyerang remaja perempuan. Hal inilah yang dikemukakan dr. Caroline Hutomo, SpOG dari Morula IVF Menteng.
“Remaja yang kena gangguan haid, itu bisa menjadi pertanda dia kena PCOS. Apalagi jika diikuti dengan gejala-gejala lainnya seperti tumbuh rambut di area yang wanita tidak suka, misalnya kumis, jenggot, bulu kaki atau tangan yang berlebih, ” jelas dr. Caroline Hutomo saat diwawancarai kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Mengetahui bahwa remaja pun juga bisa terkena PCOS, lantas apa saja keluhan yang biasanya dirasakan penderita PCOS?
“Jadi, asal muasal dideteksi itu ya karena sudah ada keluhan dulu. Kalau orang itu nggak ada keluhan, kita enggak mungkin langsung diagnosis. Jadi begitu perempuan itu merasa ada keluhan, barulah kita periksa. Jadi kalau pertanyaanya sejak kapan, jawabanya semenjak ada keluhan. Kalau tidak ada keluhan, pasiennya tidak datang, dokter tidak akan tahu ya,” ujar dr. Caroline.
Ovarium Foto: Dok. Thinkstock
Wanita dengan PCOS mungkin saja tidak menyadari bahwa sesungguhnya ia sebetulnya mengidap sindrom tersebut. Kebanyakan dari mereka baru sadar kalau tak juga kunjung hamil setelah menikah. Padahal, siklus haidnya memang sudah tidak teratur.
“Eggak perlu tunggu satu tahun, dua tahun, tiga tahun kosong baru isi (hamil). Kalau misalnya sudah menikah satu tahun, tapi enggak kunjung hamil, mending segera datang untuk konsultasi, biar kita bisa bantu,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, penyebab pasti PCOS belum diketahui, tapi diduga ada hubungannya dengan ketidakseimbangan hormon.
Ingin tahu lebih banyak lagi mengenai PCOS? Anda bisa membaca artikel-artikel kumparanMOM berikut ini: