Mengenal Penyakit Hemolitik pada Bayi Baru Lahir

14 Agustus 2021 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
bayi baru lahir Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
bayi baru lahir Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa masalah kesehatan yang dapat menyerang bayi baru lahir. Hal ini bisa dikarenakan usia bayi lahir prematur, atau memang karena memiliki penyakit bawaan. Salah satu penyakit yang bisa menyerang bayi baru lahir adalah penyakit hemolitik.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang mungkin belum mengetahui tentang penyakit yang satu ini. Jadi, apa sih hemolitik itu?
Mom Junction melansir, penyakit hemolitik adalah kelainan darah pada bayi baru lahir. Sebenarnya, penyakit ini bisa menyerang bayi sejak masih di dalam kandungan yang disebut dengan eritroblastosis fetalis, tapi kemudian disebut hemolitik jika terjadinya setelah kelahiran bayi.
Hemolitik bisa menyebabkan sel darah merah pada bayi baru lahir rusak lebih cepat dari biasanya. Kondisi ini nantinya dapat berisiko menimbulkan masalah komplikasi yang serius. Apabila penyakit ini sudah terdeteksi sejak kehamilan, maka bisa ditangani dengan pemberian obat-obatan pada ibu.

Penyebab Hemolitik pada Bayi Baru Lahir

Ilustrasi Berat Badan Bayi Baru Lahir. Foto: Shutter Stock
Mengutip laman Children’s Hospital, hemolitik terjadi ketika golongan darah ibu dan bayi tidak sesuai dan atau memiliki faktor Rh (rhesus) yang berbeda. Misalnya ketika bayi memiliki Rh positif, sementara sang ibu memiliki Rh negatif.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi juga mungkin saja menyebabkan hemolitik tetapi dalam bentuk yang lebih ringan. Kondisi ini menyebabkan masalah yang tidak parah dibandingkan dengan ketidakcocokan Rh. Apabila hal ini terjadi pada setiap kehamilan, risikonya juga akan lebih sedikit.
Ada juga penyebab hemolitik yang terjadi selama kehamilan, yaitu ketika sel darah merah dari bayi yang belum lahir masuk ke dalam darah ibu melalui plasenta. Hemolitik terjadi ketika sistem kekebalan ibu melihat sel darah merah bayi sebagai benda asing. Hal ini membuat antibodi ibu berkembang melawan sel darah merah bayi yang akhirnya menyebabkan kerusakan dini.
Sebenarnya, penyakit hemolitik pada bayi baru lahir sangat dapat dicegah, Moms. Misalnya dengan mengidentifikasi Rh negatif pada ibu di masa awal kehamilan pertamanya. Meski begitu, identifikasi Rh biasanya tidak menjadi fokus para dokter di kehamilan pertama, melainkan di kehamilan kedua atau ketiga. Dengan adanya identifikasi awal, maka ibu bisa mendapatkan obat-obatan untuk mencegah terjadinya hemolitik pada janinnya yang memiliki Rh berbeda.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hutri Dirga Harmonis