Mengenal Refleks Moro pada Bayi Baru Lahir

28 Juni 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bayi baru lahir umumnya belum dapat mengatur gerak tubuhnya secara sadar. Beberapa gerakan yang terjadi umumnya disebabkan oleh gerak refleks. Salah satunya adalah refleks moro atau refleks kaget. Refleks ini ditemukan oleh seorang dokter anak asal Jerman bernama Ernst Moro.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa refleks moro itu? Simak penjelasan berikut ini sebagaimana dikutip dari Verywell Family.

Refleks Moro pada Bayi Baru Lahir

Ilustrasi ibu dan bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
Mengutip Verywell Family, refleks kaget adalah respons bayi terhadap sensasi jatuh atau rangsangan dari lingkungannya, seperti suara keras dan cahaya yang terlalu terang. Respons yang dilakukan bayi umumnya berupa gerakan tangan atau kaki, ekspresi kaget, hingga menangis. Refleks tersebut bertujuan untuk melindungi si kecil dengan mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Tak hanya itu, refleks moro juga dapat berupa sesuatu yang tak terlihat, seperti peningkatan detak jantung dan napas yang berat. Beberapa bayi yang sensitif akan merasakan refleks yang lebih intens dan lebih sering. Bahkan, sentuhan lembut pun bisa membuatnya terkejut.
ADVERTISEMENT

Apa yang Perlu Dilakukan saat Bayi Mengalami Refleks Moro?

Refleks moro merupakan hal normal yang dialami oleh bayi baru lahir. Bahkan, bayi kadang-kadang bisa terkejut karena gerakan yang ia lakukan sendiri. Jadi, Anda tak perlu khawatir saat bayi mengalaminya, Moms. Ia mungkin akan lebih tenang saat disentuh atau digendong. Namun, jika refleks tersebut mengganggu tidurnya, Anda bisa membedong si kecil untuk mengurangi gerakannya.

Bagaimana Jika Bayi Tidak Mengalami Refleks Moro?

Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
Refleks moro bisa berbeda antara satu bayi dengan bayi lainnya. Salah satu faktor penyebabnya adalah kesensitifan bayi. Ya Moms, bayi mungkin saja terkejut dengan cara yang lebih halus, sehingga Anda tidak menyadarinya. Anda bisa mengetesnya dengan memberikan rangsangan, seperti menyalakan lampu yang terang dan menyetel lagu dengan volume agak kencang. Namun, hindari mengageti bayi secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Untuk bayi prematur, kemungkinan ia akan terlambat mengalami refleks moro. Si kecil baru akan merasakannya sesuai dengan usia koreksinya.
Jika bayi tidak mengalami refleks moro sama sekali atau hanya mengalaminya di salah satu sisi tubuh, segera konsultasikan masalah tersebut ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Kapan Refleks Moro Menghilang?

Refleks moro umumnya akan menghilang saat bayi berusia dua bulan. Namun, beberapa bayi mengalaminya hingga usia 3 – 4 bulan. Namun, jika kondisi ini dirasakan bayi sampai usia enam bulan lebih, segera periksakan si kecil ke dokter untuk memastikan kondisinya.