Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Mengenal Relaksin, Hormon yang Bisa Bantu Melancarkan Persalinan
11 Desember 2021 16:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kemudian menjelang melahirkan, serangkaian perubahan kompleks juga akan terjadi di dalam tubuh ibu untuk mempersiapkan persalinan. Sebagian besar perubahan ini dipicu oleh hormon, salah satunya adalah relaksin.
Penjelasan soal Hormon Relaksin pada Ibu Hamil
Relaksin adalah hormon yang diproduksi oleh ovarium dan plasenta, yang memberikan efek penting pada sistem reproduksi selama kehamilan. Hormon relaksin akan terus meningkat sejak trimester pertama, ini akan membantu implantasi dan pertumbuhan pada plasenta.
Hormon ini juga bisa menghentikan kontraksi saat bayi terus tumbuh untuk mencegah persalinan dini. Pada akhir kehamilan, saat persalinan dimulai, relaksin juga membantu mengendurkan ligamen di panggul agar dapat meregang saat bayi akan dilahirkan.
Lalu seperti dikutip dari Hormone Health Network, relaksin juga terbukti bisa mengurangi fibrosis jaringan di banyak organ, serta dapat mempercepat penyembuhan luka. Relaksin juga dapat mengurangi tekanan darah dengan merelaksasi pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
Efek Samping Relaksin pada Ibu Hamil
Tidak ada efek samping yang parah dari relaksin, tetapi pada beberapa ibu, bisa saja sangat terganggu dengan perubahan hormon ini. Mengutip Very Well Family, diperkirakan 1 dari 300 kehamilan akan mengalami disfungsi simfisis pubis, ini digambarkan sebagai nyeri panggul yang parah.
Gejala disfungsi simfisis pubis ini meliputi:
Relaksin juga dapat menyebabkan tulang belakang mengendur secara berlebihan pada beberapa ibu hamil, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan. Biasanya kondisi ini bisa dikurangi gejalanya menggunakan korset khusus hamil, tapi harus digunakan sesuai resep dokter, Moms.
Selain itu, dalam beberapa penelitian juga menemukan bahwa, kadar relaksin tinggi dapat menyebabkan pecah ketuban dan meningkatkan kelahiran prematur. Tetapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Lalu, kadar relaksin yang rendah juga dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai scleroderma, di mana kulit menebal dan mengeras. Hal ini biasanya disebabkan oleh perkembangan fibrosis dan jaringan parut pada kulit, yang juga terjadi di paru-paru, lambung, dan pembuluh darah.