Mengenal Smart Parenting untuk Menghadapi Era Baru di Dunia Pengasuhan Anak

8 Februari 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu mengasuh anak sambil main gadget. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu mengasuh anak sambil main gadget. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beragam tantangan yang dihadapi oleh para ibu moderen saat ini. Salah satunya adalah meningkatnya stres dan kecemasan, karena banyaknya informasi pengasuhan anak yang bisa dengan mudah diakses di internet.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sebagian besar ibu moderen saat ini didominasi oleh dua generasi, yakni milenial (usia 28-43 tahun) dan gen Z (usia 19-27 tahun). Menurut hasil survei Deloitte Global Millennial tahun 2020, tingkat stres orang tua milenial mencapai 45 persen, sementara orang tua gen Z mencapai 53 persen.
Dalam acara Baby Huki di Jakarta, psikolog anak, Aninda, menjelaskan bahwa ibu moderen kini dekat sekali dengan teknologi.
"Survei menyebutkan bahwa ibu-ibu milenial dan gen Z itu punya kecenderungan untuk jadi perfect mother karena kedekatannya dengan teknologi," kata Aninda, dalam acara Baby Huki di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
"Jadi meskipun mudah, kemajuan teknologi dan penggunaan media sosial, tanpa disadari bisa membuat setiap orang tua membandingkan diri sendiri dengan apa yang mereka lihat," tambahnya.
Nikita Willy dan Babi Huki. Aset: Baby Huki
Menurut survei dari Ohio State University College of Nursing, 66 persen orang tua pasti pernah mengalami burnout, yang merupakan kelelahan baik secara fisik maupun mental.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, salah satu penyebabnya adalah karena perkembangan teknologi yang semakin tinggi, sehingga akhirnya ibu punya ekspektasi berlebih pada diri sendiri. Hal ini juga didukung dengan riset yang mengatakan, sebanyak 67 persen orang tua milenial dan 85 persen orang tua gen z menggunakan media sosial lebih dari satu jam setiap harinya.

Mengenal Smart Parenting dalam Pengasuhan Anak

Aninda memaparkan, orang tua moderen bisa coba mempraktikkan smart parenting karena memiliki manfaat psikologis yang signifikan. Smart parenting bisa diwujudkan dengan mendengarkan dan memahami perasaan anak, memberikan dukungan positif, serta menjalani self-care.
"Langkah-langkah ini menjadi kunci untuk menciptakan kebahagiaan dan dapat mengurangi stres orang tua maupun anak," tutur Aninda.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung konsep smart parenting, produk perlengkapan bayi Baby Huki juga menghadirkan ibu satu orang anak, Nikita Willy bersama putranya, Issa sebagai Brand Ambassador. Harapannya, Nikita Willy bisa jadi representasi smart parenting dalam membantu orang tua memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang optimal anak.
Nikita Willy dan Baby Huki. Aset: Baby Huki.
Dalam menjalankan smart parenting, Nikita menerapkan rutinitas harian untuk semua anggota keluarganya. Dengan begitu, ia jadi punya waktu untuk me time dan terhindar dari stres.
"Dengan rutinitas Issa setiap hari, aku bisa me time tiap pagi dengan treadmill, setelah itu mandi air dingin. Habis me time rasanya seger banget. Jadi makin ready menghadapi hari, anak tantrum juga nggak masalah," jelas Nikita.
Hal tersebut, menurut Marketing Manager Baby HUKI, Risa Trisanti, sejalan dengan visi Baby Huki untuk memberikan solusi kepada para ibu muda yang mungkin sering mengalami stres dan cemas dalam menghadapi paparan informasi di media sosial, serta terkadang terpengaruh oleh mitos seputar pola asuh anak.
ADVERTISEMENT
"Harapannya kehadiran Nikita Willy dan Issa dapat menjadi inspirasi orangtua untuk menerapkan smart parenting yang menciptakan kebahagiaan tidak hanya bagi si kecil, tetapi juga orangtua," kata Risa.