Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Mengenal Spermisida, Alat Kontrasepsi untuk Cegah Kehamilan
7 Oktober 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ada beragam alat kontrasepsi yang bisa digunakan oleh pasangan untuk mengatur jarak kehamilan , salah satunya spermisida. Ya Moms, alat kontrasepsi yang satu ini mungkin belum familiar dan tidak sepopuler kontrasepsi lain seperti kondom, IUD, pil KB, dan lainnya. Namun, spermisida juga tidak kalah efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan saat berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
Dilansir Cleveland Clinic, spermisida adalah jenis kontrasepsi yang bekerja dengan menghentikan sperma mencapai sel telur. Bentuknya pun berbeda-beda, seperti gel, krim, busa, hingga lembaran tipis. Anda tinggal memilih mana yang paling nyaman bentuknya untuk digunakan agar seks tidak sampai berujung kehamilan.
Nah, bagaimana spermisida bekerja? Kontrasepsi ini perlu dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seks, dan sebaiknya ditempatkan agak dalam mendekati leher rahim. Spermisida sendiri mengandung bahan kimia nonoxynol-9 (N-9) yang bekerja untuk merusak sperma. Meskipun sebenarnya tidak benar-benar 'membunuh' sperma, tetapi bahan tersebut menghentikan sperma menuju sel telur.
Spermisida memiliki efektivitas hingga 70 persen untuk mencegah kehamilan, selama penggunaannya juga dilakukan sesuai petunjuk. Mengingat efektivitasnya tidak terlalu tinggi, namun bila Anda tertarik menggunakannya maka harus menggabungkan dengan jenis kontrasepsi lainnya, seperti kondom maupun diafragma.
ADVERTISEMENT
Cara Menggunakan Spermisida sebagai Kontrasepsi
Jika Anda tertarik untuk menggunakan spermisida saat ingin berhubungan seks dengan suami, cobalah ikuti penggunaannya sesuai petunjuk, seperti:
Berbagai Jenis Spermisida yang Bisa Dipilih
Nah, tidak seperti kontrasepsi lain, spermisida tersedia banyak jenis pilihan, yaitu:
1. Krim atau Gel
Gel, krim, dan jeli biasanya berbentuk tabung dan berisi aplikator. Spermisida dalam bentuk ini juga dapat berfungsi ganda sebagai pelumas. Bila ingin memakainya, pastikan aplikator dimasukkan jauh ke dalam vagina sebelum disemprotkan spermisidanya.
ADVERTISEMENT
2. Busa
Bila ingin mencoba dalam bentuk busa, Anda perlu mengisinya terlebih dahulu mengocok kaleng aerosol sebelum dipindahkan ke aplikator. Spermisida jenis ini hanya bertahan selama 30 menit, jadi sebaiknya lakukan hubungan seks dengan cepat.
3. Lembaran tipis
Vaginal contraceptive film ini merupakan lembaran tipis yang dimasukkan ke dalam vagina sedekat mungkin dengan serviks. Lembaran ini sudah dilapisi dengan spermisida dan akan meleleh setelah dipasang. Namun pastikan pakai 15 menit sebelum berhubungan seksual agar memberikan waktu lembarannya larut.
4. Spons
Berbentuk spons lembut dan kecil yang sudah mengandung spermisida. Setelah dibasahi oleh air, masukkan spons ke dalam vagina dan bisa bertahan selama 24 jam sebelum berhubungan seks. Namun, setelah bercinta, biarkan dulu spons ini bertahan setidaknya enam jam agar kerjanya lebih efektif.
ADVERTISEMENT
5. Tablet
Ada juga bentuk tablet yang akan meleleh begitu dimasukkan ke dalam vagina dan sedekat mungkin dengan serviks.
Spermisida umumnya aman digunakan namun perlu digunakan berulang-ulang setiap kali ingin berhubungan seksual. Mengutip laman Kids Health, spermisida juga memiliki efek samping seperti dapat mengiritasi vagina dan penis suami. Pahami juga pengguna spermisida juga lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih. Bila sudah merasakan kemerahan atau iritasi, sebaiknya hentikan penggunaannya.
Di sisi lain, spermisida juga memiliki berbagai kelebihan seperti mudah digunakan, tersedia di berbagai apotek, bersifat non-hormonal, dan dapat berfungsi ganda sebagai pelumas. Jadi, diskusikan dulu dengan pasangan bila ingin memakai spermisida dan pahami plus minus penggunaannya.