Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mengenal Tubektomi, KB Steril yang Dinilai Paling Ampuh Cegah Kehamilan
10 Juli 2023 11:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Beredar di media sosial seorang ibu berusia 27 tahun membagikan kisahnya memutuskan KB steril/tubektomi setelah dikaruniai dua orang anak. Ia menuliskan beberapa alasan kenapa akhirnya memilih KB Steril di usia 27 tahun. Yakni mulai dari sudah merasa cukup dengan anak, biaya hidup kian mahal, ingin perbanyak quality time bareng pasangan, hingga trauma pernah KB IUD kebobolan.
ADVERTISEMENT
Moms, bila kamu dan pasangan sudah tidak berencana untuk memiliki momongan lagi, pertimbangan untuk melakukan KB steril biasanya bisa dipikirkan. Sebab, KB steril dinilai paling tinggi tingkat efektivitasnya.
Apa Itu Tubektomi atau KB Steril
Mengutip laman National Health Service (NHS) Inggris, KB steril ini lebih dari 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Anda jadi tidak perlu takut kebobolan hamil saat berhubungan seks dengan suami. Selain itu, metode ini tidak akan mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh dan Anda pun masih bisa menstruasi.
Apabila memutuskan ingin menggunakan KB steril, maka Anda akan menjalani tubektomi atau prosedur pemotongan atau penutupan tuba falopi/saluran indung telur yang menghubungkan ovarium ke rahim.
Artinya, sel telur wanita tidak akan dapat bertemu lagi dengan sperma, sehingga pembuahan pun tak dapat terjadi. Nantinya, sel telur akan tetap dikeluarkan dari indung telur seperti biasa, namun akan diserap secara alami ke tubuh.
Adakah Ketentuan Khusus Sebelum Memutuskan Tubektomi?
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andrew Y Christian, SpOG., menanggapi ibu yang viral karena memutuskan tubektomi pada usia 27 tahun.
Ia menjelaskan, efektivitas KB steril memang paling tinggi, dengan angka kegagalan kurang dari 1 persen. Namun ia mengingatkan, sebelum memutuskan untuk KB steril harus dipertimbangkan baik-baik dan diskusi yang baik.
Sebab masih ada pilihan KB jangka panjang lain selain KB permanen. Namun jika ada kondisi medis tertentu atau kondisi khusus bisa saja dilakukan dengan persetujuan pasien dan suami.
‘’Tidak ada kondisi yang tidak diperbolehkan tubektomi, sebaliknya harus mempertimbangkan apakah perlu dilakukan tubektomi.’’ kata Dokter Andrew kepada kumparanMOM.
Kelebihan KB steril adalah keberhasilan mencegah kehamilan paling tinggi. Sementara, kekurangannya tidak bisa dilakukan mandiri harus tenaga kesehatan ahli, dan irreversible.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut Kepala BKKBN RI dr. Hasto Wardoyo SpOG (K), persentase perempuan KB steril sekitar 5 persen.
“Kalau jumlahnya saya nggak hapal, tapi persentasenya sekitar 5 persen KB Steril perempuan itu sekitar 5 persen.’’ katanya kepada kumparanMOM.
Selain karena kesadaran sendiri, KB steril kemungkinan kecil bisa juga karena dorongan dokter karena kontraindikasi hamil, seperti:
Sakit jantung yang bila hamil berbahaya, maka lebih baik steril. Kemudian mereka yang tensinya tinggi selama hamil, jadi lebih baik di steril.
‘’Ada juga yang sudah operasi caesar tiga kali, kalau hamil lagi kan cukup berbahaya mengejan sedikit robek, untuk mencegah itu disarankan dokter steril.’’ ujar dr Hasto.
Lantas apakah bila perempuan sudah KB steril bisa hamil lagi?
ADVERTISEMENT
Moms, seorang yg sudah memutuskan untuk KB steril masih bisa bisa hamil lagi. Yakni dengan dilakukan rekanalisasi tuba, namun keberhasilan menurun dan dengan risiko lain. Atau langkah kedua adalah bayi tabung.
‘’Steril bisa rekanalisasi adalah operasi mengembalikan kesuburan, langkah kedua adalah bayi tabung’’ tutur dr Hasto.
‘’Kalau usianya terlalu muda kadang-kadang ada penyesalan. Tapi kalau sudah usia 35 ke atas saya kira lebih baik steril itu seandainya sudah minat.’’ pungkasnya.