Mengucap Syukur Atas Kelahiran Bayi dengan Bubur Merah Putih

26 Desember 2018 14:11 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bubur merah putih (Foto: instagram/ @pawon.ind)
zoom-in-whitePerbesar
Bubur merah putih (Foto: instagram/ @pawon.ind)
ADVERTISEMENT
Kelahiran bayi sudah sepatutnya disyukuri. Dalam tradisi Jawa, salah satu wujud rasa syukur atas kelahiran bayi biasanya dilakukan dengan membuat bubur merah putih. Ya, sajian dari tepung beras ini ternyata tak hanya dikenal sebagai menu takjil saat berbuka puasa di bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, bubur merah putih memang terdiri dari dua jenis bubur berwarna merah dan putih. Tak benar-benar berwarna merah, kata 'merah' sebenarnya berasal dari bahan baku berupa gula merah atau gula Jawa yang menghasilkan warna kecoklatan dengan rasa manis nan gurih. Sementara bubur putih tak berbeda jauh dari bubur biasanya, yakni terbuat dari campuran beras, santan, dan sedikit garam yang dimasak hingga mengental.
Orang tua kerap mencari cara membuat hidung anak mancung sejak bayi (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Orang tua kerap mencari cara membuat hidung anak mancung sejak bayi (Foto: Shutterstock)
Bukan tanpa alasan bubur tradisional ini dibuat dengan dua warna berbeda. Warna merah pada bubur ini melambangkan sel telur yang dimiliki oleh wanita, sedangkan warna putih melambangkan laki-laki yang memiliki sperma. Pertemuan keduanya menciptakan bayi yang lahir ke dunia dengan selamat.
Selain melambangkan kelahiran seorang bayi yang suci, warna merah juga menjadi peringatan kepada ibu untuk senantiasa memaafkan kesalahan anaknya dan warna putih sebagai harapan agar orang tua selalu memberi doa restu kepada buah hatinya. Disajikan menjadi satu, bubur merah putih menjadi simbol doa dari orang tua untuk anaknya agar selalu selamat dan mendapatkan keberkahan di dunia.
ADVERTISEMENT
Bubur merah putih biasanya disajikan pada saat puputan, yakni upacara tradisional saat tali pusat bayi putus dan mengering. Setelah acara selesai, bubur akan disajikan dalam piring-piring kecil berlapis daun pisang untuk kemudian dibagikan kepada keluarga dan tetangga terdekat.
Pembagian bubur ini juga menjadi simbol berbagi rezeki kepada sesama karena telah dianugerahi anak sebagai pelengkap kehidupan. Tak lupa diselipkan juga nama bayi serta doa saat bubur dibagikan agar kelak menjadi anak yang berbakti serta berguna.
Nah Moms, kalau di daerah Anda, tradisi apa yang dilakukan dalam menyambut kelahiran bayi?