Menyusu Sambil Digendong Tidak Aman! Bisa Bikin Bayi Lemas dan Sulit Bernapas
25 Juni 2025 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menitMenyusu Sambil Digendong Tidak Aman! Bisa Bikin Bayi Lemas dan Sulit Bernapas
Peristiwa meninggalnya bayi di Inggris saat disusui sambil digendong, jadi pelajaran berharga bagi orang tua maupun dunia kedokteran.kumparanMOM



ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada Oktober 2023, seorang bayi laki-laki berusia enam bulan asal London, Inggris, bernama Jimmy Alderman meninggal ketika sedang disusui di dalam gendongan. Menurut temuan forensik, posisi Jimmy terlalu dalam di gendongan saat menyusu hingga membuatnya kehilangan kesadaran setelah lima menit digendong. Saat itu, keluarga mereka sedang berpindah-pindah rumah. Berbagai upaya telah dilakukan tim dokter, namun bayi mungil itu meninggal tiga hari kemudian.
BBC melansir, petugas koroner senior London Barat, Lydia Brown, akhirnya mengeluarkan peringatan tentang bahaya gendongan bayi digunakan saat menyusui setelah kejadian yang dialami Himmy.
Brown beralasan tidak ada gambaran visual yang membantu menjelaskan posisi aman dan tidak aman untuk bayi di dalam gendongan dan orang dewasa yang menggendongnya. Laporan forensik juga menilai masih sedikit informasi tentang posisi aman bayi di dalam gendongan atau risiko mati lemas saat bayi disusui.
ADVERTISEMENT
Sejumlah Lembaga Persalinan Imbau Tidak Menyusui Bayi di Dalam Gendongan
Insiden ini membuat National Childbirth Trust (NCT) dan Lullaby Trust memperingatkan orang tua bahwa menyusui tanpa menggunakan tangan atau memberi susu dalam botol dengan posisi digendong dalam gendongan tidaklah aman. Kedua lembaga amal persalinan ini juga mengingatkan risiko tertinggi bisa terjadi pada bayi prematur dan bayi di bawah usia 4 bulan, karena saluran pernapasan mereka mudah tersumbat.
NCT menyatakan pihaknya akan segera meninjau berbagai informasi tentang gendongan bayi setelah menerima masukan dari orang tua Jimmy. Pihak NCT pun mengeluarkan pernyataan tentang aman atau tidaknya menyusui si kecil dalam gendongan.
"Menyusui tanpa menggunakan tangan atau memberinya botol susu, yang mana orang dewasanya dalam posisi bergerak dan melakukan pekerjaan lain saat bayi menyusu di dalam gendongan, tidaklah aman. Hal ini terutama berlaku untuk bayi di bawah usia empat bulan dan bayi lahir prematur, atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu," tulis pernyataan NCT.
ADVERTISEMENT
NCT menjelaskan bayi baru lahir belum memiliki leher yang cukup kuat untuk mengangkat kepala mereka sendiri. Itu berarti jalur pernapasan mereka dapat dengan mudah tersumbat di dalam gendongannya. Selain itu, kain gendongan juga dapat menyebabkan mati lemas dengan sangat cepat bila bayi berada di posisi yang salah.
"Jika gendongan atau kainnya tidak dipasang dan disesuaikan dengan benar, bayi dapat mengalami cedera kepala traumatis," saran NCT.
Lebih lanjut, Anda sebenarnya tetap dapat menggunakan gendongan bayi kok, Moms! Namun, ada beberapa hal yang perlu dipastikan sebelum membawa si kecil di dalam gendongan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Lullaby Trust ikut mengeluarkan saran ketika orang tua, anggota keluarga, atau pengasuh ingin menyusui bayi: Keluarkan bayi dari gendongannya!
"Kami terus meninjau bukti dan penelitian, karena saat ini belum ada bukti kuat tentang cara memberi susu tanpa menggunakan tangan yang aman. Itulah sebabnya kami mengubah panduan kami dan menyarankan untuk tidak melakukannya," ungkap CEO Lullaby Trust, Jenny Ward.
Israel meluncurkan serangan ke sekitar Istana Kepresidenan di Suriah, Rabu (16/7). Serangan Israel diluncurkan ke beberapa kawasan di Damaskus. Kantor Kemhan Suriah dilaporkan mengalami kerusakan. AS pun minta Israel menghentikan serangan tersebut.