Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Merangkak di Lantai Berdebu Bisa Bantu Bayi Kebal dari Asma, Benarkah?
21 Februari 2023 17:04 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Akibatnya, bayi bisa menghirup empat kali lipat debu dari yang dihirup orang dewasa (per kilogram massa tubuh) saat merangkak di lantai.
Hal ini ditunjukkan lewat sebuah jurnal yang diterbitkan Environmental Science and Technology. Para peneliti di Universitas Purdue menciptakan robot untuk bergerak di sekitar sampel karpet. Tujuannya adalah untuk mempelajari bagaimana gerakan merangkak bayi bisa menyebarkan mikroba (partikel bio kecil) dan debu dari karpet di rumah-rumah. Serta, mengevaluasi paparan inhalasi (paparan yang masuk ke hidung dan masuk ke paru-paru) yang dihasilkan.
Hasilnya, gerakan merangkak bayi memang bisa menggerakkan partikel debu yang tadinya menumpuk di karpet, jadi dilepaskan dan tersebar di udara.
Para ilmuwan juga menemukan konsentrasi partikel di udara sekitar bayi mencapai 20 kali lebih tinggi daripada ruangan lain di rumah. Partikel-partikel ini terdiri dari sel-sel kulit, bakteri, hingga spora jamur.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa bayi yang merangkak terpapar konsentrasi yang signifikan dari partikel biologis yang tersuspensi ulang. Dan ini menunjukkan bahwa banyak dari partikel ini tersimpan di saluran udara bagian bawah sistem pernapasan mereka. Eksposur debu juga diperkuat karena dekatnya area pernapasan bayi dengan lantai yang jadi tempat merangkaknya," kata penulis studi Brandon Boor, dikutip dari Parents.
Lantas, Apa Hubungannya Debu dengan Bayi Kebal Asma?
Nah Moms, meski orang tua mungkin khawatir dengan debu-debu yang bertebaran di rumah, tetapi peneliti menilai ada hal positif di balik itu. Sebuah penelitian pada tahun 2014 dari Johns Hopkins Children's Center menunjukkan, semakin banyak bayi terpapar alergen tertentu, maka semakin besar kemungkinan mereka membangun kekebalan terhadap alergen tersebut.
"Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa paparan inhalasi anak usia dini terhadap mikroba di udara, seperti bakteri dan jamur, serta alergen seperti serbuk sari, tungau, dan lainnya dapat berperan penting bagi perkembangan serta perlindungan terhadap asma, demam, maupun alergi," jelas Boor.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bayi yang terpapar lebih banyak 'kotoran' dengan keragaman mikroba lebih tinggi cenderung lebih rendah kemungkinannya mengalami asma. Sehingga, bisa disarankan adalah boleh saja Anda menjaga kebersihan tetapi tidak berlebihan. Karena lingkungan yang steril tidak memungkinkan sistem kekebalan berkembang dan lebih menguat.
Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah menjaga rumah pada tingkat kebersihan yang wajar. Tetapi tidak perlu cemas atau stres bila tidak bisa setiap hari membersihkan rumah. Karena dengan begitu, bayi juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya lho, Moms!
Live Update