Mitos Seputar Pemberian MPASI untuk Bayi

11 Mei 2018 16:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makanan bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan bayi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pada enam bulan pertama hidupnya, berikan ASI saja pada bayi. ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan merupakan makanan terbaik untuk bayi yang tidak ada tandingannya. Setelah bayi berusia enam bulan, barulah Anda bisa memberi makanan pendamping ASI (MPASI) untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.
ADVERTISEMENT
Pada awal pemberian MPASI, mulailah dengan memberikan makanan lumat kemudian dikentalkan secara bertahap. Setelah bubur saring, Anda dapat menaikkan tekstur makanan menjadi bubur kasar tidak disaring, finger food, makanan lunak dengan lauk cincang, dan terakhir makanan keluarga.
Bagi Anda yang akan menjalani pemberian MPASI untuk bayi, saat ini tentu sedang gencar-gencarnya mencari informasi. Tapi ingat, Moms, pastikan informasi yang Anda dapatkan teruji dan bukanlah mitos belaka.
Menurut Dr. Yoga Deavaera, Sp.A(K) yang tertulis di laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa mitos yang sering berkembang seputar pemberian makan pada bayi. Apa saja?
MITOS 1: Beri bayi sumber karbohidrat saja
Ilustrasi kentang segar (Foto:  Pixabay )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kentang segar (Foto: Pixabay )
Mitos ini mengatakan bahwa pada awal pemberian MPASI, berikan sumber karbohidrat saja pada bayi dan tunda pemberian daging sampai usia 8-10 bulan. Selain itu, tunda pemberian ikan, telur sampai usia 1 tahun.
ADVERTISEMENT
Faktanya: Tidak ada urutan tertentu dalam pemberian MPASI. Karbohidrat, protein (daging, ayam, telur, dan ikan), sayuran, dan buah-buahan dapat diberikan sejak usia 6 bulan. Penundaan pemberian ikan dan telur sampai usia satu tahun tidak berguna untuk mencegah alergi.
MITOS 2: Jangan beri bayi hati ayam atau sapi
Ilustrasi hati ayam (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hati ayam (Foto: Thinkstock)
Banyak yang percaya, hati merupakan organ yang penuh racun sehingga tidak boleh diberikan pada bayi. Faktanya: Hati aman diberikan pada bayi, bahkan mengandung zat besi yang dibutuhkan oleh bayi.
MITOS 3: Kenalkan sayur dahulu baru buah.
Apel dan Sayuran (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Apel dan Sayuran (Foto: Thinkstock)
Sayur dan buah adalah bahan MPASI yang sangat baik. Tapi ada yang bilang, Anda harus mengenalkan sayur-sayuran dulu pada anak sebelum mengenalkan buah.
Faktanya: Sayur dan buah dapat dikenalkan secara bersamaan. Tidak terbukti pengenalan buah lebih dahulu mempersulit penerimaan sayur.
ADVERTISEMENT
MITOS 4: Bayi yang belum tumbuh gigi, jangan diberikan makanan bertekstur
Siapkan bubur untuk bayi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Siapkan bubur untuk bayi (Foto: Thinkstock)
Mitos ini mengatakan kalau makanan bertekstur sulit dimakan oleh bayi yang belum tumbuh gigi, jadi tunda pemberiannya dan beri bayi bubur atau puree halus saja.
Faktanya: Anak memiliki periode emas untuk belajar makan seperti belajar mengunyah dan menelan. Jika periode ini terlewatkan dikhawatirkan anak akan mengalami gangguan kemampuan makan. Anak dapat mengolah makanan lunak tanpa gigi.