Moms, Berikut Tips Ajarkan Anak Makan Sendiri

16 Juli 2023 14:55 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moms, Berikut Tips Ajarkan Anak Makan Sendiri. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Moms, Berikut Tips Ajarkan Anak Makan Sendiri. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Orang tua ingin mengajarkan banyak keterampilan untuk bekal anak-anaknya menjalani hidup. Salah satu hal paling mendasar yang akan diajarkan ialah kemampuan untuk makan secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Tak ada salah dan benar dalam tahapan mengajari si kecil makan secara mandiri. Orang tua bisa mengenalkan cara makan sendiri ke mereka dengan memberi anak-anak mainan peralatan makan.
Moms, meski anak diajarkan untuk makan sendiri, bukan berarti mereka boleh memilih makanan ya. Orang tua sebaiknya tetap memegang kendali dan menyediakan jenis makanan yang memang dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembang anak.
Yang menjadi persoalan biasanya kebanyakan balita adalah Picky Eaters alias pilih-pilih makanan. Banyak balita mengekspresikan kemandirian mereka yang mulai tumbuh melalui makan atau tidak makan. Jadi hampir semua balita bisa digambarkan sebagai picky eater. Jika anak-anak tidak menyukai makanan, mereka tidak akan memakannya.
Saat anak terpaku pada satu makanan, orang tua mungkin merasa terpaksa untuk menyajikan makanan itu setiap hari agar anak tetap mengonsumsi sesuatu. Namun, saat anak bosan dengan makanan tersebut, orang tua cenderung kembali bingung.
ADVERTISEMENT
Pakar menyebut, Anda sebaiknya menyajikan makanan lain. Dengan begitu Anda memiliki kesempatan untuk memperkenalkan jenis makanan lain.
Anak-anak tidak akan kelaparan, tetapi mereka akan belajar menjadi lebih fleksibel daripada kelaparan. Sajikan berbagai makanan sehat yang anak sukai dan beberapa makanan baru.
Balita Anda tidak suka makanan tertentu? Jangan berhenti memberi mereka makanan itu. Anak-anak secara alami akan menerima rasa dan tekstur baru, jadi teruslah mengenalkan kembali makanan tersebut. Sajikan porsi kecil dan dorong anak Anda untuk mencoba menggigitnya. Namun ingat, jangan paksa mereka.

Berikut beberapa tips agar anak mau menghabiskan makanan yang ada di piringnya:

-Sajikan Porsi yang Tepat
Orang tua sering melebih-lebihkan berapa banyak makanan yang harus dimakan seorang anak. Terutama dengan makanan yang belum menjadi favorit Padahal, beberapa sendok makan sudah cukup untuk memulai.
ADVERTISEMENT
-Jangan Bernegosiasi
Tidak apa-apa untuk mendorong anak-anak untuk 'mencoba gigitan' pertana untuk makanan yang belum ia kenal. Orang tua idealnya tetap menyajikan makanan sehat dan biarkan mereka memutuskan apa yang akan dimakan.
-Makan Bersama Keluarga
Tetapkan tempat balita Anda di meja keluarga. Sebab, anak-anak seusia ini baik untuk melihat orang tua dan saudara mereka makan bersama dan makan makanan sehat. Pakar menyebut, anak-anak lebih banyak makan makanan sehat saat mereka makan bersama keluarga.
-Biarkan Anak Makan Sendiri
Orang tua sebaiknya tak terlalu khawatit saat anak memasukan jari mereka di sela-sela sesi makan. Saat usia 9 bulan, anak-anak memang akan memasukkan jari mereka ke mulut.
Lalu, pada usaia 15-18 bulan, anak-anak akan penasaran dengan peralatan makanan. Sehingga mereka akan tertarik untuk mencoba makan sendiri. Selama fase ini, orang tua sebaiknya memberi mereka kesempatan untuk anak belajar. Sedikit berantakan bukanlah masalah. Pastikan makanan yang Anda berikan tak membuat si kecil frustasi.
ADVERTISEMENT
Bantulan Anak bila perlu. Namun, saat balita Anda mulai terbiasa dengan makan sendiri, biarlah mereka mengeksplorasi makanan yang ada di depannya.
Beberapa orang tua khawatir membiarkan anak makan sendiri bukanlah pilihan terbaik. Tapi itu memberi anak-anak kendali yang seharusnya mereka miliki di usia ini. Mereka perlu memutuskan apakah akan makan, apa yang akan mereka makan, dan berapa banyak yang akan dimakan.
Dengarkan Anak Anda
Perhatikan apa yang disampaikan oleh anak Anda. Apabila Anda melihat si kecil sudah mulai bermain-main atau mulai membuang makannya, bisa jadi itu isyarat bahwa mereka sudah kenyang.
Ajarkan mereka rasa lapar dan kenyang denganemgatur waktu makan dan kudapan. Anak-anak dapat mengatur rasa lapar mereka ketika mereka berharap bahwa makanan akan tersedia pada waktu yang ditentukan dalam sehari. Jika seorang anak memilih untuk tidak makan sama sekali, cukup tawarkan makanan lagi pada waktu makan atau kudapan berikutnya.
Ilustrasi anak balita makan sendiri. Foto: Shutter Stock

Bisakah Anak Melewatkan Makan?

ADVERTISEMENT
Banyak balita perlu sering makan, sebanyak enam kali sehari, termasuk 3 kali makan dan 2–3 kali kudapan. Perlu diingat bahwa jadwal makanan hanya menentukan waktu Anda akan menawarkan makanan kepada balita Anda. Anak Anda mungkin tidak makan setiap kali Anda melakukannya.
Membiarkan anak melewatkan waktu makan merupakan hal yang sulit bagi banyak orang tua karena mereka dibesarkan untuk membersihkan piring dan tidak menyia-nyiakan makanan. Tetapi anak-anak harus diizinkan untuk menanggapi isyarat lapar mereka sendiri, keterampilan penting dalam menjaga berat badan yang sehat. Itu berarti makan saat lapar - dan terkadang tidak makan, meski sudah waktunya makan malam.
Seorang anak yang melewatkan satu waktu makan atau kudapan harus menunggu waktu makan berikutnya. Hindari menawarkan makanan ringan atau memberi anak-anak lapar dengan susu atau jus tepat sebelum makan. Ini dapat mengurangi nafsu makan mereka dan membuat mereka kurang mau mencoba makanan baru yang ditawarkan.
ADVERTISEMENT

Hindari Junk Food

Balita perlu makan sehat untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh mereka yang sedang tumbuh. Permen, keripik kentang, dan makanan cepat saji rendah nutrisi lainnya tidak boleh menjadi bagian dari makanan mereka karena dapat menggantikan makanan sehat yang dibutuhkan.
Selain itu, makanan kesukaan akan mereka temukansejak awal kehidupan. Jadi jangan lewatkan kesempatan untuk membantu balita Anda mengembangkan rasa makanan sehat.
Bahkan jika anak Anda menyukai permen atau keripik, jangan merasa Anda harus mengalah. Anak-anak tidak dapat lari ke toko untuk membelinya, jadi jangan menyimpannya di rumah.
Jika balita Anda meminta permen, katakan, "Kami tidak punya permen." Lalu hadirkan dua pilihan snack sehat untuk dipilih. Bahkan seorang anak yang sedih karena kekurangan permen akan tetap menikmati makanan yang ia dapatkan dari pilihan yang Anda berikan.
ADVERTISEMENT