Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, dengan dilatih sejak kecil anak jadi akan lebih terbiasa puasa saat sudah balig nanti, Moms. Namun demikian jangan juga serta merta mengajak anak berpuasa tanpa memikirkan hal-hal lain. Seperti apakah secara usia dan emosional anak sudah matang, apakah tubuhnya cukup bugar, apakah nutrisinya akan tetap terpenuhi, dan sebagainya.
Nah, agar tidak salah langkah, yuk hindari beberapa kesalahan ini agar Anda tidak melakukan hal yang sama.
Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Ajari Anak Puasa
1. Menakuti Anak
Moms, puasa Ramadan adalah ibadah wajib bagi semua umat muslim yang sudah balig. Jika si kecil belum mau berpuasa, jangan menakut-nakuti dengan mengancam, ya. Apalagi ditakuti dengan alasan yang tak logis.
Sebab bila anak sering ditakuti untuk melakukan sesuatu, hal tersebut tidak akan mendidiknya menjadi orang yang bertanggung jawab. Selain itu, nantinya ia berpikir puasa adalah beban.
ADVERTISEMENT
"Bilang saja, 'puasa yuk sayang biar kita masuk surga, ayo belajar puasa karena puasa itu salah satu rukun Islam'. Hal itu akan membantunya untuk memahami puasa," ucap Direktur Rumah Quran dan Bahasa Al-Mujtaba, Dr. Mauidlotun Nisa, Lc., S.Pd.I., M.Hum, kepada kumparanMOM.
Orang tua juga bisa mengenalkan ibadah puasa dengan cara yang menyenangkan. Dimulai dari membacakan kisah-kisah Islami, membacakan buku, hingga mengajak anak memeriahkan bulan Ramadan.
2. Anak harus puasa sehari penuh
Memang tidak salah bila orang tua sudah mulai mengajari anaknya ikut berpuasa bersama. Namun, bukan berarti ia harus melakukannya sama seperti yang dilakukan oleh orang dewasa, yakni langsung satu hari penuh. Sebab anak kecil yang belum balig, tidak diwajibkan untuk berpuasa seharian penuh, Moms.
ADVERTISEMENT
Anda perlu mengajarkan anak puasa secara bertahap. Misalnya dari puasa setengah hari terlebih dahulu, baru bertahap bisa puasa sehari penuh. NU Online melansir, meskipun anak kecil tidak diwajibkan berpuasa, Abdul Wahab As-Sya'rani menjelaskan bahwa para ulama sepakat anak bisa diajak belajar puasa umur 7 tahun. Dari sisi medis, dokter juga menyarankan anak untuk berpuasa sejak usia 7-8 tahun.
Sementara itu dari sisi psikologis, psikolog dari Rumah Dandelion Orissa Anggita Rinjani menyebut bahwa anak bisa mulai diajari puasa sejak usia 4-5 tahun.
Jadi mereka memang tidak diwajibkan puasa sebelum balig, Moms. Tetapi mereka tetap dianjurkan puasa semampunya sebagai ajang latihan.
3. Menangis batalkan puasa
Banyak orang tua, ketika mengajari anak tentang puasa mengingatkan agar si kecil tidak boleh menangis sepanjang ia menjalankan ibadah puasa. Sebab, menangis merupakan salah satu faktor penyebab batalnya puasa. Tapi, benarkah hal itu?
ADVERTISEMENT
Direktur Rumah Quran dan Bahasa Al-Mujtaba, Dr. Mauidlotun Nisa, Lc., S.Pd.I., M.Hum mengatakan, tidak ada keterangan dalam Al-Quran maupun hadis yang menjelaskan menangis bisa membatalkan puasa. Kecuali, bila si kecil menangis dan sengaja menelan air matanya ya, Moms.
"Dalam literatur Fiqih juga tidak ada satu pun yang menyebutkan bahwa menangis bisa membatalkan puasa. Kecuali jika air mata itu berlebihan dan masuk ke mulut, sampai ke kerongkongan, maka batallah puasanya. Tapi untuk sementara lebih baik diajarkan tentang makan dan minum akan membatalkan puasa, seperti memasukkan air sampai ke kerongkongan untuk menghilangkan haus," kata Ustazah Nisa.
4. Meminta Anak Tetap Puasa Meski Sakit
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K), jika ingin melatih anak berpuasa, yang terpenting adalah bertahap. Jangan langsung meminta anak untuk berpuasa seharian penuh bila dirasa belum mampu. Pastikan kondisi fisik dan
ADVERTISEMENT
"Umumnya anak-anak itu bisa menahan lapar dan haus selama 4 jam. Jadi untuk awal pengenalan puasa sebaiknya 4 jam dulu, secara bertahap dan yang terpenting jangan dipaksa dari subuh sampai magrib. Misalnya mulainya dari 4 jam, kemudian naik jadi 6 jam dan seterusnya," ujar dr. Titis dalam siaran langsung di Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), belum lama ini.
Selain itu, kondisi fisik dan mental anak juga harus siap ketika ia harus puasa. Sebab ada beberapa kondisi medis anak yang harus diperhatikan orang tua. Misalnya seperti anak pengidap diabetes, tidak boleh langsung ikut puasa sebelum berkonsultasi dulu dengan dokter.
5. Puasa tanpa salat wajib tidak apa-apa
Mungkin sebagian besar orang tua melewatkan hal ini yakni hanya mengajarkan tentang puasa Ramadan saja tanpa menjelaskan ibadah wajib apa saja yang harus dikerjakan juga, seperti salat lima waktu. Ya Moms, seperti yang kita ketahui, selain puasa, salat wajib juga tetap perlu dijalankan tepat waktu.
ADVERTISEMENT
"Biasanya banyak orang tua menyuruh anak berpuasa saja tapi tidak memperhatikan salat fardu anak. Seharusnya diajarkan dua-duanya agar anak paham," ujarnya.
Selain itu Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan salat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka.”
Jadi tak hanya puasa, tetapi salat wajib pun harus diajarkan pada anak sejak dini ya, Moms.