Moms, Ini Alasan Kenapa Wanita Tidak Alami Menstruasi saat Hamil

21 Mei 2023 9:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moms, Ini Alasan Kenapa Wanita Tidak Alami Menstruasi saat Hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Moms, Ini Alasan Kenapa Wanita Tidak Alami Menstruasi saat Hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Telat atau tidak mengalami menstruasi secara mendadak menjadi tanda awal kehamilan yang dirasakan kebanyakan ibu sebelum mengetahui dirinya positif hamil. Begitu pula saat Anda tengah menjalani kehamilan, hampir dipastikan tidak akan mengalami menstruasi.
ADVERTISEMENT
Mengapa bisa begitu? Sebelumnya, perlu dipahami bahwa menstruasi itu terjadi ketika lapisan rahim luruh yang menebal lalu luruh akibat tidak ada pembuahan pada sel telur. Jika tidak terjadi pembuahan oleh sel sperma, maka wanita akan mengalami menstruasi setiap bulannya.
Namun jika Anda sedang hamil, sel telur yang telah dibuahi akan tertanam di dinding rahim. Hormon kehamilan akan memberi tahu tubuh Anda untuk mempertahankan lapisan rahim. Dan karena lapisan rahim tidak luruh, maka Anda tidak akan mengalami menstruasi. Tidak kunjung menstruasi inilah yang akhirnya dikenal sebagai salah satu tanda awal kehamilan.
Meski begitu, selama kehamilan, ibu bisa terkadang mengalami pendarahan ringan atau bercak darah. Namun, kondisi tersebut tidak bisa dikatakan sebagai menstruasi ya, Moms! Biasanya, penyebab munculnya bercak saat kehamilan disebabkan oleh pendarahan implantasi, melakukan penetrasi saat seks dengan pasangan, dan terkadang bisa menandakan terjadi komplikasi kehamilan.
ADVERTISEMENT
Yuk Moms, baca lebih lanjut mengenai penyebab lain pendarahan saat hamil!

Penyebab Lain Terjadinya Pendarahan saat Hamil

Foto ilustrasi menstruasi. Foto: Aigul Minnibaeva/Shutterstock
Dikutip dari laman Parents, pendarahaan saat hamil --terutama di trimester pertama-- itu terbilang cukup umum dialami ibu hamil. Beberapa penyebabnya adalah:
1. Pendarahan Implantasi
Dokter Kandungan dan Ginekolog, Michele Hakakha, MD, menjelaskan bahwa ibu hamil bisa mengalami pendarahan implantasi. Kondisi ini terjadi apabila sel telur yang telah dibuahi, atau dikenal sebagai embrio, telah mencapai rahim dan bertahan di lapisan rahimnya.
Pendarhaan implantasi muncul seperti bercak merah muda atau kecokelatan, dan berlangsung 10-14 hari setelah pembuahan. Tidak perlu khawatir karena setelah itu akan berhenti dengan sendirinya.
2. Seks dengan Penetrasi
Nah Moms, ada juga kemungkinan terjadi pendarahan setelah berhubungan seksual atau penetrasi vagina. enurut Ahli Endokrionologi Reproduksi Melissa Esposito, MD, menyebut area serviks itu lebih sensitif selama kehamilan, sehingga rangsangan yang dirasakan saat berhubungan seks akan menyebabkan pendarahan ringan.
ADVERTISEMENT
3. Keguguran
Patut diwaspadai bila darah yang keluar berbentuk gumpalan. Karena bisa mengindikasikan terjadi keguguran, yang umum terjadi selama 12 minggu pertama kehamilan atau trimster pertama. Segera hubungi dokter bila mengalami kondisi ini.
4. Kehamilan Ektopik
Pendarahan pada trimester pertama juga bisa menjadi tanda terjadinya kehamilan ektopik, atau kondisi janin yang tumbuh di luar rahim. Volume pendarahan pada kehamilan ektopik bisa bervariasi, yang juga diikuti gejala seperti nyeri atau pusing mendadak. Segera dapatkan pengobatan karena kehamilan ektopik bisa berakibat fatal.
5. Komplikasi Kehamilan Lainnya
Dr. Hakakha juga mengungkapkan pendarahan selama trimester pertama juga bisa menandakan terjadi infeksi serviks, plasenta previa (kondisi plasenta tertanam dan tumbuh di atas serviks), atau polip di serviks.
ADVERTISEMENT
Jadi, meski pendarahan selama kehamilan cukup umum terjadi, penting untuk selalu melaporkan kondisi Anda kepada dokter. Karena penyebab pendarahan selama kehamilan bisa berbahaya bagi ibu dan janin, maka harus segera mendapatkan perawatan lebih lanjut.