Moms, Ini Bahaya Bila Anak Bermain Air Banjir

1 Januari 2020 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Komplek Ciledug Indah 2, Tangerang, Rabu (1/1/2020). Foto: Akbar Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Komplek Ciledug Indah 2, Tangerang, Rabu (1/1/2020). Foto: Akbar Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Saat banjir melanda, apa yang ada di pikiran Anda, Moms? Keselamatan dan kesehatan seluruh anggota keluarga tentu jadi salah satunya bukan?
ADVERTISEMENT
Namun, anak mungkin tidak berpikir seperti kita. Melihat banjir atau lingkungan sekitarnya terendam, si kecil bisa saja malah jadi ingin main air!
Itulah kenapa, kita sebagai orang tua perlu memberi penjelasan pada anak.
"Anak perlu tahu kalau air banjir itu kotor, penuh kuman, banyak sampah, dan lumpur," ujar Avianto Amri, PhD, sekretaris Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) dan founder PREDIKT (Preparedness for Disaster toolKIT).
Anak-anak bermain saat banjir melanda kawasan Sunter, Jakarta, Rabu (25/12). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Main air atau jalan-jalan di daerah yang terendam juga rawan karena kita tidak tahu di mana ada got dalam, ceruk sungai yang melebar dan berbagai risiko lainnya. Termasuk risiko binatang seperti ular, biawak atau kelabang.
Karena itu, cegahlah anak agar tidak bermain air banjir apalagi sampai meminumnya, Moms.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dijelaskan oleh dr.Yogi Prawira SpA, dokter spesialis anak dari RSUPN Cipto Mangunkusumo.
"Air genangan atau banjir dipastikan kotor, mengandung kuman dan menjadi penghantar arus listrik," ujar dr.Yogi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam air banjir tersebut banyak risiko yang tersembunyi. Mulai dari tertelan air kotor hingga mengalami diare, terhirup air atau bahkan tenggelam, hingga risiko tersengat listrik.
dr.Yogi yang juga praktik di RS Universitas Indonesia, Depok, ini juga memaparkan ada banyak penyakit yang mengancam anak bila sampai bermain atau terpapar air banjir yang kotor dan mengandung kuman. Mulai dari infeksi kulit, diare sampai dengan leptospirosis.
Banjir di Komplek Ciledug Indah 2, Tangerang, Rabu (1/1/2020). Foto: Akbar Ramadhan/kumparan
"Belum lagi risiko hipotermia pada bayi atau anak yang lebih kecil. Karena lapisan lemak bawah kulit yang lebih tipis, serta kemampuan menjaga suhu tubuh yang belum sempurna. Kedinginan pada kelompok yg rentan ini bisa berakibat fatal," tambah dr.Yogi.
ADVERTISEMENT
"Prinsipnya selama banjir anak harus dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi, aman dan kering," tutupnya.