Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sebenarnya konflik adalah hal yang wajar di dalam hubungan keluarga atau rumah tangga. Namun, pastikan terselesaikan dengan baik. Sebab, konflik yang tidak menemui jalan, rentan membuat anggota keluarga stres.
"Kumpul keluarga dapat menjadi sumber stres jika Anda menghadapi konflik keluarga yang belum terselesaikan yang menimbulkan ketegangan, kemarahan, atau pertengkaran. Konflik seperti itu menyakitkan dan dapat membuat Anda lebih sulit untuk percaya," kata Elizabeth dikutip dari Very Well Mind.
Alasan Konflik Keluarga Bisa Jadi Sumber Stres
Konflik keluarga yang belum terselesaikan menimbulkan tekanan tambahan, terutama pada acara kumpul keluarga. Padahal, keluarga harusnya menjadi sumber dukungan, tetapi yang terjadi justru menjadi sumber tekanan. Penelitian telah menemukan bahwa hubungan keluarga yang mengganggu dapat menyebabkan stres dan kebencian, karena:
-Mengganggu Kepercayaan
ADVERTISEMENT
Kepercayaan antar anggota keluarga akan terganggu apabila setiap konflik tidak dicarikan jalan keluar. Konflik harus diselesaikan dengan diskusi yang baik, permintaan maaf, atau bentuk penyelesaian lainnya.
-Sakit Hati yang Tak Kunjung Usai
Konflik yang tak terselesaikan akan menjadi pagar pembatas antar satu anggota keluarga dengan yang lainnya. Seseorang akan langsung berpikiran atau berasumsi negatif saat melihat perilaku orang lain. Pikiran negatif inilah yang menjadi pupuk stres dan malah menciptakan rasa sakit hati yang baru.
Cara Menghadapi Konflik Keluarga
1. Cobalah untuk Menyelesaikan Konflik
Saat kumpul keluarga menjadi waktu yang tepat untuk menyelesaikan konflik. Termasuk coba tanyakan, apakah masalah yang sedang dihadapi ingin diselesaikan dengan melibatkan sudut pandang ketiga. Ya Moms, sudut pandang orang lain bisa membantu Anda melihat masalah dari sisi yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
2. Maafkan dan Lupakan
Apabila pertemuan keluarga untuk menyelesaikan masalah belum menemui solusi. Cobalah untuk memaafkan dan melupakannya.
Memaafkan berarti melepaskan rasa marah dan dendam. Penelitian menyebut, memaafkan memang sulit, namun memberikan rasa maaf dapat berdampak positif pada kesehatan mental. Memaafkan dapat mengurangi kecemasan, stres, hingga depresi.
3. Meminimalisir Interaksi atau Berkontak
Apabila apa yang dilakukan orang lain terlalu kasar dan tidak ada penyelesaian konflik, maka cobalah untuk membatasi hubungan dengan orang tersebut. Membatasi atau memutus kontak dengan orang lain menjadi jalan terakhir yang dapat dilakukan. Terkadang jalan ini harus diambil demi kesehatan emosional Anda.