Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda mungkin sudah memberikan banyak stimulasi untuk mengasah kemampuan berpikir si kecil. Mulai dari belajar membaca, menulis, berhitung, dan lain-lain. Meski begitu, jangan sampai lupa untuk memperhatikan dan melatih kecerdasan emosinya, Moms.
ADVERTISEMENT
Mengapa kecerdasan emosi itu penting? Selain kemampuan berpikir, si kecil juga perlu mengelola emosinya dengan baik lewat IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Social Quotient) agar tumbuh menjadi anak dengan tanggap yang lengkap.
Jika Anda perhatikan, anak sebenarnya sudah punya perilaku empati yang tinggi bahkan sejak ia masih bayi. Itulah kenapa, tangisan bayi dapat menular ke bayi lainnya.
Nah Moms, tugas Anda sebagai orang tua adalah memaksimalkan sikap peduli pada diri anak, sehingga pada saat si kecil dewasa, ia akan memiliki kebesaran hati. Ya, bisa mengelola emosi dengan baik merupakan bekal anak untuk menghadapi berbagai masalah nantinya, seperti konflik dengan teman, bahkan ketanggapan untuk menghadapi situasi darurat seperti bencana alam.
ADVERTISEMENT
Melalui acara Family Date Bebelac bertema “Serunya Stimulasi Anak dengan Tanggap yang Lengkap”, Bebelac berkomitmen mengajak para orang tua agar dapat melatih rasa empati sekaligus menajamkan pikiran anak dengan memberikan nutrisi dan stimulasi yang tepat. Digelar di Rumah Ranadi, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/4), Family Date ini ramai dihadiri oleh public figure seperti Alice Norin, Jonathan Frizzy, Putri Titian, Yasmine Wildblood, Mikaela Patritz, yang juga diikuti oleh buah hati mereka.
“Kita percaya bahwa setiap anak punya akal dan punya hati. Jika dua hal ini synchronized maka dia bisa tumbuh menjadi anak hebat. Bebelac berkomitmen untuk membantu ibu-ibu semua bukan cuma dari nutrisi, tapi juga menstimulasi anak-anak di rumah sehingga daya pikirnya berkembang seiring dengan kebesaran hatinya,” ujar Deska Hapsari Nugrahaini, Marketing Manager Bebelac.
Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Sesuai Usianya
ADVERTISEMENT
Mengasah empati anak sebaiknya diajarkan sejak dini sesuai usianya. Tujuannya agar empati anak dapat terasah dengan optimal secara bertahap dan dapat diterapkan dengan baik ketika dia tumbuh dewasa.
Usia 1-2 tahun: Anak sudah dapat tertular oleh emosi orang lain. Secara umum anak memang belum terdorong untuk membantu orang lain, namun anak usia 1 tahun sudah bisa mengamati dan meniru ekspresi orang lain. Misalnya, ajak si kecil ikut tersenyum pada suasana keluarga yang hangat.
Usia 3-4 tahun: Anak sudah dapat mengaitkan antara emosi yang muncul dan apa yang menyebabkannya. Keinginan untuk membantu orang juga sudah mulai terlihat. Untuk menstimulasi kecerdasan emosional anak sejak usia dini, cobalah ajak si kecil mendiskusikan perasaan dalam sebuah situasi sosial.
ADVERTISEMENT
Usia 5-6 tahun: Di usia ini, anak sudah mampu bercerita tentang pengalaman dan perasaannya. Anak juga sudah dapat membaca perasaan orang lain melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan perilaku orang lain serta dapat membantu tanpa diminta. Inilah masa yang tepat untuk mengajarkan langsung tindakan kebaikan seperti menolong teman yang jatuh kesakitan, memberi donasi kepada anak kurang mampu, dan lain-lain.
Di atas usia 7 tahun: Anak semakin terampil dalam membaca situasi dan mencari solusi yang tepat. Si kecil juga semakin menunjukkan kepedulian sosial dan berinisiatif membantu. Mulailah libatkan anak dalam kegiatan sosial, seperti membuat project sosial keluarga atau event khusus anak yang dapat meningkatkan rasa empati mereka.
Selain talkshow, acara Family Date Bebelac ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan interaktif untuk tingkatkan empati anak. Misalnya game galaxy dough yang membuat para peserta berkreasi dan bersenang-senang dalam membuat karya sesuai kreativitas. Selain itu anak juga dapat belajar sambil bermain dalam magnetic maze hingga menghias toples kebaikan.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, ternyata rasa empati anak-anak yang hadir pada acara ini sudah mulai terasah. Ketika empati dan rasa pedulinya terbentuk, hal tersebut akan mendorong daya pikir anak untuk memberikan solusi sesuai dengan nurani mereka. Misalnya saja ketika ada air yang tumpah ke lantai, anak-anak tersebut tanpa diminta bahu-membahu membersihkan lantai bersama.
Cerita seru lainnya adalah ketika membuat karya dalam galaxy dough, beberapa anak tidak mendapatkan bahan untuk berkreasi, namun beberapa lainnya mendapatkan bahan lebih. Anak-anak yang mendapatkan bahan lebih tidak ragu untuk memberikan milik mereka kepada temannya yang membutuhkan.
Para ibu dan anak dibuat sedekat dan senyaman mungkin saat acara. Para peserta duduk bersebelahan di bean bag yang nyaman, dan anak pun leluasa untuk bermain ke sana kemari dan berinteraksi dengan teman-teman di dekatnya. Ada juga spot-spot untuk bermain yang harus dimainkan bersama atau bergantian. Sehingga, mereka bisa belajar untuk bersosialisasi sekaligus menumbuhkan empati.
Moms di rumah juga bisa mulai mengajari anak untuk melatih rasa empati agar mereka memiliki kebesaran hati yang besar seiring dengan daya pikirnya. Nah, Ramadhan jadi waktu yang tepat untuk mengasah kebesaran hati dan daya pikir tersebut. Salah satunya adalah dengan bermain flash card dari Bebelac yang bisa didapatkan secara gratis di website Bebeclub. Anda bisa bermain sambil belajar meningkatkan empati bersama buah hati dengan kartu-kartu berilustrasi menarik sesuai dengan kategori usia mereka. Jangan lupa bagikan cerita menarik Anda bersama si kecil di Instagram dengan cara mention akun @bebeclub dan sertakan tagar #GrowThemGreat.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Bebelac.