Moms, Ternyata Ada Pola Asuh yang Justru Buat Anak jadi Pembangkang

5 Desember 2018 12:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anak  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Mengasuh anak memang tidak mudah dan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebab, pola asuh yang dijalankan oleh orang tua akan sangat memengaruhi sifat dan sikap seorang anak. Anak yang diasuh dengan cara otoriter misalnya, akan tumbuh menjadi pribadi yang otoriter pula nantinya.
ADVERTISEMENT
"Orangtua yang pola asuhnya otoriter akan memaksakan kehendaknya terhadap anak, sehingga anak tumbuh dengan rasa takut atau bahkan berontak," kata Masfuukhatur Rokhmah, psikolog klinis di Metamorfosis Self Development Center, saat dihubungi kumparanMOM.
Contoh pola asuh otoriter, yaitu orang tua tidak memperbolehkan anak membuat keputusan sendiri, orang tualah yang membuat peraturan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, anak dituntut untuk selalu disiplin, dan anak harus mengikuti perintah orang tua.
Ilustrasi anak cemas. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak cemas. (Foto: Thinkstock)
Rasa takut bisa hadir akibat hukuman yang diterapkan orang tua. Bila orang tua biasa menghukum anak, sekalipun untuk kesalahan-kesalahan kecil yang seharusnya bisa dibicarakan baik-baik, anak akan merasa dituntut untuk selalu berlaku sempurna.
Perasaan takut yang hadir membuatnya selalu was-was saat sedang melakukan suatu hal. Anak akan cenderung mudah merasa panik bila tak bisa melakukannya dengan sempurna. Ia juga takut dalam mencoba hal-hal baru.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan lain yang bisa berdampak adalah ada anak yang akan memberontak, bila terus-terusan dikekang dengan segala aturan oleh orang tua.
"Anak bisa tumbuh dengan kondisi emosi yang tidak baik," lanjut Fukha, sapaan akrab Masfuukhatur Rokhmah.
Ilustrasi Anak
 (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak (Foto: Thinkstock)
Kondisi emosi yang tidak baik itu, dapat menyebabkan anak punya kondisi jiwa yang tidak sehat. Misalnya, emosi yang cepat berubah-ubah, lebih tertutup, dan juga tumbuh sebagai pribadi yang otoriter pula.
"Anak yang mengalami gangguan emosi akibat pola asuh ini, bisa membuat anak menjadi berkebutuhan khusus," kata Fukha. Bukan berkebutuhan khusus dari segi fisik, namun, dari segi perilaku sosial dan emosionalnya.
Sebab itu, pola asuh otoriter tidak dianjurkan untuk diterapkan. Mengajari anak soal disiplin sah-sah aja, asal tidak perlu dilakukan secara berlebihan. Orang tua sebaiknya terbuka dan dapat mengkombinasikan berbagai tipe pola asuh, untuk kemudian diterapkan yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Nah, yuk Moms, evaluasi lagi. Seperti apa pola asuh kita selama ini?
Penulis: Nanda Saputri