Moms, Waspadai 7 Kelainan Penis pada Bayi Baru Lahir!

19 Februari 2020 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi liburan bersama bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi liburan bersama bayi baru lahir. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan, orang tua biasanya bersemangat memerhatikan detail tubuh bayi baru lahir dengan seksama. Mulai dari memerhatikan mata indahnya, hidung mungilnya, hingga jari jemarinya yang menggemaskan!
ADVERTISEMENT
Tapi jangan lupa perhatikan juga alat kelaminnya ya, Moms. Bila Anda punya anak laki-laki misalnya, periksalah penisnya baik-baik.
Sebab, Anda perlu mewaspadai beberapa kelainan yang mungkin saja terjadi pada penisnya. Apa saja misalnya?

1.Penis yang sangat kecil

Ilustrasi kelainan penis pada bayi. Foto: Shutter Stock
Penis bayi, jelas kecil ukurannya. Tapi ada satu kondisi yang disebut mikropenis, Moms.
Mikropenis adalah penis yang memiliki ukuran kecil, kurang dari 2,5 cm, namun buah zakar atau testisnya normal. Ukuran penis bayi baru lahir sendiri normalnya memiliki panjang sekitar 3—3,5 cm.
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), selain mengukur penis bayi, bentuk kelaminnya juga perlu diperhatikan dan diperiksa. Misalnya apakah bentuk penis bengkok, apakah kulit penis seperti bersayap, di mana letak lubang kencing, bagaimana bentuk kantong skrotum hingga apakah kedua buah zakar berada pada kantong skrotum?
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan teliti ini diperlukan untuk membedakan mikropenis dengan kondisi lainnya yang lebih kompleks. Karena, bisa jadi hal itu merupakan kondisi lain seperti penis tenggelam (buried penis) yang seringkali tidak memerlukan terapi hormonal.

2.Penis dengan Kulup Kecil

Ilustrasi sunat pada bayi Foto: Shutterstock
Fimosis atau kulup yang kecil juga termasuk kelainan penis bayi yang bisa dideteksi dini. Salah satu gejala kelainan ini dapat ditandai dari kebiasaan menangis saat buang air kecil. Hal itu disebabkan rasa sakit akibat lubang kulupnya kecil, Moms.
Fimosis, mengutip IDAI, juga bisa jadi penyebab infeksi saluran kemih (ISK) pada bayi. Tapi umumnya, fimosis bukanlah kelainan penis yang serius. Untuk mengatasi, cukup dengan melakukan sirkumsisi atau disunat.

3.Penis dengan kelainan lubang kencing

Kelainan lubang kecing bayi. Foto: Thinkstock
Kelainan lubang kecing biasanya juga terjadi di bagian atas (epispadia) atau di bagian bawah penis (hipospadia). Umumnya, posisi lubang kencing yang normal terletak di ujung batang penis. Lubang kencing yang tidak pada posisinya, bisa terletak di mana saja di sepanjang batang penis.
ADVERTISEMENT
Bentuk lubang yang sangat kecil menyebabkan kebanyakan orang tua tidak mengetahui kondisi ini. Nah Moms, untuk mendeteksi kelainan penis ini, Anda bisa memerhatikan saat bayi Anda buang air kecil. Coba cermati, apakah air seni yang dikeluarkan berasal dari lubang yang semestinya atau tidak.
Jika berasal dari lubang yang tidak semestinya, segera periksakan ke dokter. Dokter mungkin akan melakukan bedah plastik agar dapat dibuatkan lubang kencing pada tempat yang semestinya.

4.Penis dengan Buah Zakar Bengkak

Ilustrasi hidrokel pada bayi. Foto: Shutter Stock
Kondisi skrotum yang bengkak pada bayi laki-laki dikenal dengan istilah hidrokel. Dikutip dari 123 Penyakit dan Gangguan pada Anak karya Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K) dan dr. Rudianto Sofwan, hidrokel merupakan pembekakkan pada skrotum atau buah zakar dan kantungnya akibat adanya cairan yang terkumpul di sana.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena ketika masih di dalam kandungan, testis janin akan perlahan turun ke dalam kantung pelir dari dalam rongga perut melalui saluran lipat paha atau canalis inguinalis.
Selanjutnya, pada minggu ke-28 kehamilan, testis tersebut sampai ke skrotum dan setelah itu saluran lipatan paha akan menutup. Nah, hidrokel terjadi bila ada cairan yang terjebak akibat saluran lipatan paha menutup.
Hidrokel bisa terjadi hanya pada satu skrotum atau pada keduanya. Adapun sekitar 50 persen bayi laki-laki yang baru lahir tercatat mengalami hidrokel, sehingga hal ini memang normal terjadi.
Anda tak perlu khawatir berlebihan, Moms, karena hidrokel dapat menghilang dengan sendirinya sebelum anak berusia 1 tahun. Jika di usia 1 tahun hidrokel tak kunjung hilang, dokter mungkin saja akan menyarankan operasi, karena hidrokel ternyata tak bisa hilang dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT

5.Penis dengan testis tidak turun

Ilustrasi kelainan penis testis tidak turun. Foto: Thinkstick
Moms, kadang kala ada kondisi di mana buah zakar pada bayi baru lahir tidak ada di dalam skrotumnya (kantung pelir). Dikutip dari buku '123 Penyakit dan Gangguan pada Anak karya Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K) dan dr. Rudianto Sofwan', keadaan tersebut dikenal dengan istilah testis tidak turun atau undescended testis. Kondisi ini bisa terjadi pada kedua buah zakar atau hanya salah satu saja yang tidak masuk ke dalam skrotum.
Saat bayi lahir, testis akan menepati skrotum dan saluran tersebut menutup untuk mencegah baliknya testis ke rongga perut. Nah bila proses penurunan tersebut gagal maka terjadilah kondisi undescended testis.
Untuk mengetahui apakah testis bayi turun atau tidak, Anda bisa memeriksanya sendiri. Caranya cukup dengan memegang skrotum bayi dan rasakan apakah ada testisnya atau tidak.
ADVERTISEMENT
Keadaan ini perlu mendapat perhatian khusus dari Anda dan suami, terutama bila setelah anak berumur 6 bulan testis juga tak kunjung turun ke skrotum. Segera berkonsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

6.Hermaphrodit

Ilustrasi hermaphrodit atau bingung kelamin pada bayi. Foto: Shutter Stock
Hermaphrodit ditandai dengan ukuran penis yang kecil. Umumnya disebabkan oleh mutasi gen atau kelainan kromosom. Gejala yang dapat diamati adalah skrotumnya tidak membentuk buah zakar alias tampak kecil, serta menyerupai bibir vagina. Ya Moms, kondisi ini juga sering disebut bingung kelamin (ambiguous genitalia).
Tanda lainnya dapat pula terlihat dengan ukuran penis kecil sehingga tampak seperti klitoris, sementara skrotumnya sering disangka sebagai bibir vagina (labia).
Penanganan hermaphrodit tidak hanya secara medis (baik pembedahan maupun terapi hormonal), tetapi juga meliputi edukasi dan konseling bagi kedua orang tua bayi tersebut.
ADVERTISEMENT

7.Hernia

Ilustrasi hernia pada bayi baru lahir. Foto: Thinkstock
Hernia yang terjadi pada penis bayi dinamakan hernia inguinalis. Ya, hernia inguinalis merupakan satu dari tiga jenis hernia yang dapat terjadi pada bayi, dua jenis lainnya yaitu hernia pusar (umbilikalis) dan hernia pada rongga diafragma.
Hernia inguinalis terjadi karena sebagian usus turun dari rongga perut sehingga terlihat menonjol di bagian kelamin bayi. Hernia jenis ini dapat dilihat dari adanya benjolan sebesar ibu jari di bagian penis si kecil. Biasanya benjolan itu terletak di bagian selangkangan atau kantung buah pelir bayi laki-laki.
Hernia inguinalis juga bisa terjadi pada bayi perempuan, tapi memang lebih sering dijumpai pada bayi laki-laki yang lahir prematur. Nah Moms, jika Anda menjumpai ciri-ciri kelainan penis di atas, segera bawa bayi ke dokter. Untuk menghilangkan benjolan, dokter biasanya akan melakukan operasi.
ADVERTISEMENT