Moms, Waspadai Ini Bila Ingin Mengajak Anak Bermain Trampolin

15 April 2023 11:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain trampolin. Foto: GOLFX/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain trampolin. Foto: GOLFX/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Trampolin menjadi permainan yang selalu menarik perhatian anak. Saat melihat trampolin, anak akan terdorong untuk meloncat-loncat di atas sebuah kain berbahan lateks atau kain yang kencang dan diregangkan di atas bingkai baja, dengan banyak pegas yang melingkar.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, trampolin menjadi salah satu permainan populer yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendorong perkembangan motorik dan fisik anak. Meski begitu, ada beberapa yang harus diperhatikan bila mengizinkan anak bermain trampolin. Mengapa?
American Academy of Pediatrics (AAP) dan American Academy of Orthopedic Surgeons sangat tidak menganjurkan penggunaan trampolin rumahan, terutama untuk anak-anak di bawah usia enam tahun. Sebab, menurut laporan AAP per September 2019, lebih dari 1 juta orang di Amerika Serikat harus dibawa ke IGD karena cedera akibat trampolin antara tahun 2002 hingga 2011. Dan sebagian besar pasien berusia kurang dari 17 tahun.
Meski begitu, belum ada data terkait cedera akibat permainan trampolin di Indonesia, Moms.

Mengapa Trampolin Bisa Menyebabkan Cedera Serius pada Anak?

Dilansir laman Parents, ada berbagai risiko terburuk yang bisa dialami anak apabila bermain dengan cara yang salah atau tanpa pengawasan. Mulai dari patah tulang pediatrik, lumpuh, kerusakan otak, bahkan yang terburuk adalah kematian. Semakin muda dan kecil anak yang mengalami cedera akibat bermain trampolin, maka semakin besar juga kemungkinan mereka terluka.
Ilustrasi anak bermain trampolin. Foto: Anutr Yossundara/shutterstock
"Risiko paling berbahaya adalah cedera neurologis, yang biasanya disebabkan oleh jungkir balik atau jatuh dari trampolin," ungkap Dokter Spesialis Anak di Rady Children's Hospital-San Diego, Wendy Hunter, MD.
ADVERTISEMENT
Nah, risiko cedera akibat bermain trampolin akan lebih tinggi jika lebih dari satu anak yang menggunakan trampolin secara bersamaan. Menurut laporan AAP, hampir 75 persen kecelakaan trampolin disebabkan oleh anak-anak yang melompat bersamaan dalam satu trampolin.
Sementara penyebab umum lainnya terjadi cedera adalah anak terjatuh dari trampolin, bertabrakan dengan pegas atau bingkai baja, atau salah posisi jungkir balik.
Bahkan, risiko cedera tidak hanya dialami oleh mereka yang bermain. Tetapi anak-anak yang berada di sekitar trampolin, misalnya duduk atau berdiri di pinggirnya, bisa ikut terpental atau terdorong saat temannya melompat terlalu keras. Gimana, sudah kebayang mengapa berbahaya bagi anak-anak kecil kan, Moms?

Panduan Aman Anak yang Ingin Bermain Trampolin

Meski begitu, tidak perlu khawatir atau jadi tidak mengizinkan sama sekali anak bermain trampolin. Bagi para ibu dan ayah, berikut adalah beberapa aturan dasar yang dikutip dari Raising Children, untuk membantu mencegah anak mengalami cedera saat bermain trampolin, yakni:
Ilustrasi anak bermain trampolin. Foto: No-Te Eksarunchai/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah memahami aturan dasarnya, kini Anda perlu memahami apa saja yang harus dipastikan sebelum anak menggunakannya dengan aman, serta bagaimana cara bermain secara aman:
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.
ADVERTISEMENT
***
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.