Morning Sickness di Awal Kehamilan, Kapan Mulai Terjadi?

27 September 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Morning Sickness di Awal Kehamilan, Kapan Mulai Terjadi? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Morning Sickness di Awal Kehamilan, Kapan Mulai Terjadi? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu gejala awal kehamilan yang umum terjadi adalah mual dan muntah di pagi hari, atau dikenal sebagai morning sickness. Diperkirakan sekitar 70-80 persen ibu hamil pernah mengalami morning sickness yang disebabkan oleh hormon kehamilan. Disebut morning sickness karena mayoritas wanita mengalami gejala paling parah di pagi hari.
ADVERTISEMENT
Tetapi dilansir Healthline, istilah morning sickness sebenarnya tidak dialami ibu pada pagi hari saja, Moms. Sebab, rasa mual dan muntah bisa dialami kapan saja bahkan di malam hari atau sepanjang hari! Perasaan mual dan keinginan muntah ini pun bisa disebabkan berbagai penyebab, termasuk yang dipicu oleh bau atau makanan tertentu.
Lantas, kapan sih sebenarnya morning sickness sudah mulai dialami oleh ibu hamil?

Morning Sickness di Awal Kehamilan, Kapan Mulai Terjadi?

Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock
Morning sickness paling sering dimulai pada sekitar minggu ke-6 kehamilan. Meski begitu, beberapa ibu ada yang melaporkan mulai merasa mual pada minggu ke-4 kehamilan atau hanya dua minggu setelah pembuahan. Nah, minggu ke-4 kehamilan ini adalah perkiraan waktu menstruasi akan dimulai. Makanya, sebagian besar wanita biasanya akan memiliki tes kehamilan positif pada usia kehamilan 5-6 minggu.
ADVERTISEMENT
Nah, gejala mual dan muntah mulai agak ringan sekitar usia kehamilan 6 minggu. Namun mulai parah dan memuncak pada sekitar 9-10 minggu kehamilan, dan perlahan mulai berkurang intensitasnya saat mendekati usia kehamilan 12-14 minggu.
Kapan sih morning sickness ini akan berakhir? Kebanyakan ibu mengungkapkan gejala mual dan muntah akan benar-benar hilang saat kehamilan sudah mulai memasuki trimester kedua, atau pada 16 hingga 20 minggu.
Kadang-kadang, mual dapat muncul lagi pada trimester ketiga saat janin sudah semakin membesar serta mulai menekan perut dan usus. Hal ini bisa membuat pencernaan menjadi tidak nyaman dan cenderung akan memunculkan lagi rasa mual dan muntah. Tak sedikit juga, atau sekitar 10 persen ibu hamil, yang mengalami morning sickness berkepanjangan hingga menjelang persalinan.
ADVERTISEMENT
Nah, apakah ada perbedaan terjadinya morning sickness saat mengandung anak kembar? Sebenarnya, tidak ada perbedaan bila dilihat dari kapan waktunya. Namun mungkin akan lebih parah setelah mual muntah sudah dimulai. Sebab, saat hamil anak kembar, Anda akan memiliki kadar hormon progesteron dan human chorionic gonadotropin (HCG) lebih tinggi. Sehingga, akan mungkin mengalami mual di pagi hari dan bahkan lebih parah.

Apakah Mengalami Morning Sickness Berbahaya?

Apakah Mengalami Morning Sickness Berbahaya? Foto: Shutterstock
Meski tidak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi tidak perlu panik karena mual dan muntah selama awal kehamilan sangat jarang berbahaya bagi ibu dan bayinya. Sebuah studi yang dilakukan National Institutes of Health pada tahun 2016 menunjukkan bahwa wanita yang mengalami morning sickness lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami keguguran. Justru dengan mengalami morning sickness dapat mengindikasi ibu memiliki plasenta yang sehat dalam memproduksi banyak hormon pendukung kehamilan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, jangan anggap remeh bila mengalami mual dan muntah yang ekstrem atau disebut juga hiperemesis gravidarum. Kondisi ini termasuk mual dan muntah yang parah dan tidak terkendali yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan, ketidakseimbangan elektrolit, malnutrisi, dan dehidrasi. Ini bisa berbahaya bagi Anda dan bayi Anda jika tidak ditangani.
Apabila mual dan muntah yang dialami sudah menyebabkan Anda tidak bisa makan atau minum, demam, kehilangan berat badan, atau urine jadi berwarna gelap, segera konsultasikan dengan dokter kandungan untuk diberikan pengobatan.