Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Makanan pendamping ASI alias MPASI sudah dapat diberikan pada bayi saat ia berusia 6 bulan. Ya Moms, di usia tersebut, ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, untuk mendukung tumbuh kembang bayi , ia perlu mendapat MPASI yang bergizi.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, dalam mendampingi bayi di masa pemberian MPASI, Anda biasanya akan mendengar beberapa istilah. Misalnya saja, MPASI fortifikasi. Sudah pernah dengar, Moms?
MPASI fortifikasi ini biasanya disebut juga dengan MPASI kemasan, yang dapat dengan mudah Anda seduh dan sajikan untuk si kecil. Lantas, apakah MPASI fortifikasi ini aman untuk bayi? Sebab, beberapa orang tua mungkin saja khawatir dengan kandungan pengawet yang ada di dalamnya.
Nah Moms, daripada salah kaprah, yuk, simak penjelasan tentang MPASI fortifikasi di bawah ini.
Penjelasan soal MPASI Fortifikasi untuk Bayi
National Center for Biotechnology Information (NCBI) dalam laman resminya menjelaskan, fortifikasi merupakan penambahan gizi --baik vitamin dan mineral ke makanan untuk meningkatkan kualitas atau nilai gizi dari makanan tersebut. Adanya MPASI yang terfortifikasi pun sebenarnya aman dan dapat memperbaiki pola makan si kecil, serta pencegahan pengendalian defisiensi mikronutrien pada bayi. Pastikan saja, produk tersebut sudah mendapat nomor registrasi dari BPOM dan cek tanggal kedaluwarsanya sebelum membeli.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam laman resminya menjelaskan juga bahwa MPASI fortifikasi ini tentunya dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas, dan kandungan nutrisi.
Masih kata IDAI, bayi berusia 6 bulan atau lebih memerlukan asupan zat besi sekitar 11 mg/hari. Sementara ASI hanya memberikan zat besi sekitar 2 mg dan sisanya harus didapatkan dari MPASI. Nah Moms, MPASI fortifikasi ini biasanya sudah disesuaikan dengan kandungan makronutrien dan mikronutrien yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
Meski MPASI fortifikasi aman untuk bayi, akan lebih baik jika si kecil mendapat MPASI homemade, sesuai anjuran WHO dan IDAI. Anda tidak perlu khawatir dengan nutrisi MPASI yang diolah sendiri di rumah, Moms. Sebab, kebutuhan nutrisi si kecil juga tetap terpenuhi dengan menu MPASI rumahan selama sesuai dengan panduan yang telah direkomendasikan oleh ahlinya. Misalnya saja, yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
ADVERTISEMENT
Dengan proporsi yang tepat, maka kebutuhan nutrisi si kecil bisa terpenuhi. MPASI homemade juga memungkinkan si kecil untuk bisa merasakan lebih banyak variasi rasa dan juga tekstur.
Tapi, apabila memiliki kendala dalam menyiapkan MPASI rumahan yang berkualitas --misalnya karena harus bekerja, Anda bisa saja memberikan MPASI fortifikasi untuk bayi. Tentunya, dengan memastikan bahwa MPASI kemasan tersebut benar-benar telah mendapat izin edar dan telah mengikuti peraturan dari BPOM.