Muncul Jerawat di Vagina, Bahaya Enggak Ya?

19 Mei 2020 19:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jerawat tampaknya jadi masalah kulit yang umum terjadi. Tak hanya di wajah, jerawat juga bisa muncul di bagian tubuh manapun, seperti leher, punggung, dada, bahkan vagina.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, jerawat juga bisa tumbuh di area kewanitaan. Meski bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, dilansir Healthline hal ini ternyata tidak perlu dikhawatirkan.
Ada beberapa alasan jerawat bisa muncul di vagina. Umumnya, kondisi itu terjadi karena adanya perubahan hormon. Selain itu, bisa juga disebabkan dermatitis kontak yaitu jerawat yang muncul setelah adanya kontak dengan zat tertentu misalnya sabun yang mengandung wewangian, pembalut, losion, dan lain sebagainnya.
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
Jerawat juga bisa muncul karena infeksi folikel rambut akibat bakteri. Penyebab utamanya adalah karena mencukur rambut di sekitar kemaluan, menggunakan pakaian yang terlalu ketat, hingga folikel teriritasi atau tersumbat oleh keringat.
Meski begitu, Anda juga tetap harus waspada, sebab tidak semua benjolan yang muncul di area kewanitaan adalah jerawat. Bisa juga benjolan itu menunjukan kondisi lainnya atau karena adanya infeksi.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah jerawat tersebut boleh dipencet?
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
Tentu, jangan, Moms! Memencet jerawat bisa menimbulkan rasa sakit, bahkan bisa menyebarkan bakteri dan membuat infeksi. Dampaknya, jerawat bisa kembali muncul bahkan dalam jumlah dan tingkat keparahan yang lebih dari sebelumnya.
Sementara, bila ternyata yang Anda pencet itu bukan jerawat melainkan infeksi, hal itu justru bisa menyebarkannya ke sekitar area genital Anda. Kemungkinan lainnya bahkan bisa menyebar ke seluruh tubuh, atau bahkan menular ke suami saat berhubungan seks.
Sebagai gantinya, Anda hanya perlu bersabar dan menunggu sampai jerawat pecah dengan sendirinya. Namun bila tidak tahan atau merasa terganggu, segera kunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.