Mungkinkah Bayi ASI Mengalami Overfeeding?

9 Mei 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui bayi.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat pertama kali menyusui, mungkin Anda khawatir apakah ASI yang Anda berikan sudah cukup? Apakah nutrisi yang diberikan pada si kecil sudah optimal?
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, mungkin ada juga ibu yang khawatir apakah bayi mereka mengalami overfeeding atau minum ASI terlalu banyak. Tapi sebetulnya, mungkin enggak ya bayi ASI eksklusif mengalami overfeeding?

Mungkin Atau Tidaknya Bayi ASI Mengalami Overfeeding

Konselor laktasi yang juga pendiri platform edukasi parenting NAPS, Emily Silver, NP-C, IBCLC, menyebut pada dasarnya bayi ASI eksklusif tidak mungkin mengalami overfeeding.
“Bayi bisa menyusu dengan baik pada waktunya dan mengatur makanannya sendiri, serta mengkonsumsi apa yang mereka perlukan. Normal juga jika bayi kadang-kadang hanya menyusu di satu sisi, tapi tidak yang lain,” kata Silver, dikutip dari Motherly.
Silver menegaskan, hampir tidak mungkin bagi bayi yang menyusu langsung untuk makan terlalu banyak. Sebab perut bayi baru lahir berukuran kecil dan tidak dapat menampung banyak volume, jadi jika bayi menyusu terlalu banyak, ASI yang sudah ia telan akan dimuntahkan kembali.
ADVERTISEMENT
"Gumoh adalah hal yang tidak dapat dihindari pada bayi baru lahir karena perut dan kerongkongannya masih berkembang," tutur Silver.
Dalam hal menyusui, pendekatan Silver adalah membiarkan bayi menyusu dan menentukan seberapa banyak mereka ingin makan.
Konselor laktasi lainnya, Amy Peterson, IBCLC, menyebut overfeeding seringkali terjadi pada bayi yang minum susu formula. Menurutnya, ada 2 alasan yang menyebabkan bayi sufor mengalami overfeeding. Yakni, orang tua atau pengasuh membujuk bayi untuk menghabiskan susu dan tidak memperhatikan tanda bayi sudah kenyang.
Selain itu, mungkin ada makanan lain yang ditambahkan ke dalam botol seperti sereal, susu formula, atau jus—yang dapat berdampak pada penambahan berat badan.
"Jadi, jika Anda memberi susu botol, penting untuk memperhatikan isyarat bayi Anda untuk menentukan kapan ia kenyang," kata pendiri Evenflo Feeding ini.
ADVERTISEMENT

Tanda Bayi Mengalami Overfeeding

Ilustrasi Bayi Gumoh Foto: Sage Ross/Flickr
Kathleen McCue DNP, FNP-BC, IBCLC-RLC yang juga pemilik Metropolitan Breastfeeding mengatakan bahwa perut akan kosong dengan sendirinya. Jadi, bayi akan gumoh atau mulai cegukan (yang merupakan refluks) dan terlihat tidak nyaman jika diberi makan berlebihan.
McCue mengatakan, ada tanda dan gejala yang berbeda-beda pada setiap bayi. Selain itu tidak semua bayi menunjukkan semua tanda-tanda ini. Tapi secara umum tanda yang mungkin muncul yakni mengeluarkan gas, kembung, hingga berat badan bertambah dengan sangat cepat.
"Jika bayi mengkonsumsi lebih banyak daripada yang bisa ditampung perutnya, bayi akan memuntahkan susu yang tidak tercerna dan ibu akan mengetahuinya," kata Peterson.
Namun, jika bayi Anda terus-menerus gumoh atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter anak atau konsultan laktasi.
ADVERTISEMENT

Apakah Bayi ASI Akan Berhenti Makan saat Kenyang?

Meskipun sebagian besar bayi akan berhenti makan saat kenyang, masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Silver mengatakan bahwa bayi membutuhkan waktu untuk belajar mengatur diri sendiri. Beberapa contoh merupakan pengecualian terhadap aturan tersebut.
“Terkadang bayi menyusu karena merasa tidak nyaman, dan akhirnya mengkonsumsi ASI lebih banyak dari yang mereka perlukan,” kata McCue.
Jadi, jika Anda memiliki persediaan ASI yang banyak atau memproduksi ASI secara berlebihan (hiperlaktasi), bayi Anda mungkin akan makan berlebihan jika ia mengisap puting susu untuk menenangkan dirinya. Hal ini dapat terjadi jika mereka tertekan atau sakit.

Berapa Lama Bayi Harus Menyusu Tiap Sesi?

Menurut McCue, tidak ada jangka waktu tertentu Anda harus memberi makan bayi Anda.
ADVERTISEMENT
"Seperti orang dewasa Anda mungkin duduk di meja makan selama berjam-jam. Jika Anda merasa tidak enak badan, Anda mungkin hanya ngemil atau minum," katanya.
Hal serupa terjadi pada bayi dan bergantung pada beberapa faktor seperti berapa banyak ASI yang ibu miliki, apakah bayi memerlukan satu atau dua payudara, usia bayi, berat badannya, dan waktu.
Menyusu 5 menit hingga 1 jam masih dianggap normal. McCue juga menyarankan agar para ibu mengingat bahwa tidak semua sesi menyusui akan sama persis dengan sesi sebelumnya. Bayi mungkin akan mendapatkan ASI lebih banyak jika mereka sedang mengalami percepatan pertumbuhan, atau mungkin akan berkurang jika mereka makan beberapa saat yang lalu atau sudah mulai mengkonsumsi makanan padat.
ADVERTISEMENT