Mungkinkah Bayi Terlalu Banyak Minum ASI?

9 Februari 2022 15:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
menyusui bayi Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
menyusui bayi Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak ibu yang khawatir ASI yang diberikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Namun sebaliknya, ada juga ibu yang takut memberi terlalu banyak ASI sehingga bayi mengalami masalah kesehatan tertentu. Mulai dari kembung, gumoh hingga muntah.
ADVERTISEMENT
Tapi apakah betul, bayi bisa kebanyakan minum ASI?

Yang Perlu Dipahami Soal Jumlah ASI yang Dikonsumsi Bayi

Ilustrasi pelekatan saat menyusui bayi Foto: Shutterstock
Bayi pandai mengatur asupannya sendiri, Moms. Ia akan menyusu saat lapar dan berhenti saat kenyang. Meski begitu, memang ada beberapa perbedaan antara menyusui secara langsung dengan bayi yang diberi ASI perah lewat botol.
Menurut Andrea Firmani, Infant Feeding Coordinator di St. Hospital Paul di Vancouver, Kanada, bayi yang menyusu langsung di payudara, tahu kapan harus menarik atau berhenti mengisap. Sedangkan bayi yang menyusu lewat botol, lebih sulit mengontrol laju aliran dan jumlah ASI yang dikonsumsi.
“Mungkin juga ada kecenderungan orang tua atau pengasuh untuk membujuk bayi menghabiskan ASI di botolnya, daripada mengikuti isyarat bayi kenyang,” jelas Firmani seperti dikutip dari Today’s Parent.
ADVERTISEMENT
Jadi apa tanda jika bayi terlalu banyak minum ASI?
Ilustrasi bayi minum susu formula. Foto: Shutter Stock
Gumoh merupakan salah satu tanda bayi terlalu banyak minum ASI. Apalagi jika bayi gumoh setelah menghabiskan satu botol ASI yang terus ditawarkan kepadanya, padahal sudah memberikan isyarat kenyang. Namun sebenarnya, gumoh merupakan reaksi khas bayi yang sangat umum.
Jadi, jika memang bayi terlalu banyak gumoh setelah diberi ASI lewat botol. Lebih baik konsultasikan dengan dokter, dan minta rekomendasi untuk membatasi jumlah ASI yang diberikan supaya tidak berlebihan.
Selain itu, coba lah belajar mengenali isyarat kenyang pada bayi. Bila bayi sudah tampak kenyang, jangan paksa bayi minum ASI, terutama saat memberikan ASI lewat botol. Hal ini dijelaskan oleh Alanna Levine, MD, Dokter Anak di Orangetown Pediatric Associates di New York, Amerika Serikat, kepada Baby Center.
ADVERTISEMENT
“Jika bayi berpaling sebelum ASI di botolnya habis, atau sebelum waktu menyusui yang biasanya, terimalah kenyataan bahwa bayi mungkin tidak lapar,” papar Alanna.
Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak fokus pada angka di botol atau berapa banyak ASI yang dihabiskan bayi setiap kali menyusu. Tapi fokus lah pada kesehatan bayi yang dapat diamati dari penambahan berat badan sesuai kurva dan bayi tampak bahagia.