Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3

ADVERTISEMENT
Mual dan muntah adalah kondisi yang umum dialami ibu hamil atau yang kerap dikenal sebagai morning sickness. Akan tetapi, biasanya mual dan muntah terjadi di awal kehamilan, alias trimester pertama.
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu hamil juga ada yang masih mengalami morning sickness hingga trimester kedua. Tapi bagaimana jadinya jika ibu hamil baru mulai mengalami morning sickness justru di trimester ketiga kehamilan?
Jika Anda mengalaminya, mungkin Anda jadi bingung karena sejak awal kehamilan tidak merasakan mual. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dan apakah hal tersebut membahayakan kehamilan?
Penjelasan Penyebab Mual dan Muntah di Trimester Ketiga Kehamilan
Mom Junction melansir, peningkatan kadar HCG (hormon yang diproduksi plasenta) menjadi salah satu alasan ibu hamil mengalami mual dan muntah di trimester pertama. Namun, ada beberapa penyebab lain jika Anda merasakan morning sickness di trimester ketiga. Berikut di antaranya:
Perubahan hormon: Fluktuasi hormon yang sering dapat menyebabkan mual dan muntah pada trimester ketiga.
ADVERTISEMENT
Bayi yang sedang tumbuh: Bayi yang sedang tumbuh memberikan banyak tekanan pada sistem pencernaan. Dengan berkurangnya ruang di perut saat bayi tumbuh, Anda mungkin mengalami gejala seperti mual, mulas, dan muntah.
Makanan: Makanan yang terlalu pedas, berminyak, atau asam dapat memperburuk mual dan muntah. Sehingga, perhatikan asupan Anda dan hindari makanan yang dapat menyebabkan mual.
Perubahan dalam tubuh: Pertumbuhan rahim dan bayi terkadang bisa membuat Anda merasa sakit. Tekanan dari rahim yang tumbuh, gangguan tidur, stres, dan mencemaskan persalinan atau perawatan anak. Dapat menyebabkan mual dan muntah juga, Moms.
Preeklamsia: Mengutip laman Preeclampsia, mual dan muntah yang muncul kembali secara tiba-tiba di tengah kehamilan dapat dikaitkan dengan preeklamsia. Jadi jika Anda merasakannya, jangan lupa beri tahu dokter kandungan.
ADVERTISEMENT
Sindrom HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzymes, and Low Platelet Count): Sindrom HELLP adalah masalah hemolisis, peningkatan enzim hati, dan jumlah trombosit rendah. Biasanya berkembang sebelum minggu ke-37 kehamilan, dan bisa menyebabkan mual dan muntah yang parah.
Acute fatty liver of pregnancy (AFLP) atau penyakit perlemakan hati akut dalam kehamilan: ini merupakan masalah yang jarang namun sangat berbahaya. Mengutip Stanford Childrens, penyebab pasti AFLP tidak diketahui. Namun, biasanya dimulai di akhir trimester tiga kehamilan dan dapat menyebabkan mual dan muntah.
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.