Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Naik Tekstur MPASI Terlalu Cepat, Apa Dampaknya bagi Bayi?
20 Februari 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat memberikan MPASI, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah tekstur. Berikut adalah tekstur MPASI yang tepat sesuai usia bayi, seperti dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
Seiring bertambahnya usia bayi, tekstur MPASI yang diberikan juga harus meningkat. Namun, bagaimana jika bayi naik tekstur MPASI terlalu cepat? Apakah ada dampaknya?
ADVERTISEMENT
Penjelasan Dokter Jika Bayi Naik Tekstur MPASI Terlalu Cepat
Tekstur MPASI perlu diberikan sesuai usia bayi karena mengikuti perkembangannya, Moms. Hal tersebut dijelaskan oleh Dokter Spesialis Anak di BJ Medical Center, Jakarta Barat, dr. Wiyarni Pambudi SpA, IBCLC.
“(Tekstur MPASI diberikan) sesuai perkembangan, bayi 6-8 bulan sudah bisa menelan tapi masih belajar mengunyah. Kalau disuapi menu cincang, hanya ditelan tanpa dikunyah, bisa memperberat kerja saluran cerna, bahkan bisa memicu 'tragedi' usus tersumbat,” jelasnya saat dihubungi kumparanMOM pada Rabu (16/2).
Dokter yang juga konsultan menyusui ini menjelaskan, jika bayi diberi menu dengan tekstur yang tidak sesuai usianya, maka ia cenderung makan dengan porsi lebih sedikit. Akibatnya pun bisa panjang karena pertambahan berat badan akan melambat dan meningkatkan risiko gagal tumbuh.
ADVERTISEMENT
“Yang perlu diingat, 'food repertoar' yang membentuk preferensi makanan saat dewasa, terbentuk dari pengalaman saat awal kehidupan,” jelasnya.
Sehingga, jangan terlalu cepat menaikkan tekstur MPASI dan sangat penting untuk mengikuti rekomendasi dari dokter anak atau IDAI. Jadi tingkatkan tekstur MPASI secara bertahap, semakin usianya bertambah maka tekstur semakin kasar.
“Antara usia 6-12 bulan, tekstur makanan bertahap ditingkatkan, makin kasar dengan target usia 12 bulan sudah bisa makan menu keluarga atau mendekati tekstur aslinya,” pungkas dr. Wiyarni.