Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Najelaa Shihab: Tidak Sembarang Film Bisa Ditonton Anak!
30 Agustus 2018 12:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah, tapi perlu diingat, tidak semua film cocok buat anak-anak. Lalu tontonan atau film seperti apa yang sebenarnya baik untuk anak, terutama jika disangkutkan dengan masalah pendidikan?
“Tontonan yang tentunya memang sesuai dengan usia anak, kalau umurnya tiga tahun ya tontonannya juga harus sesuai dengan karakter tiga tahun, pembawaanya juga tiga tahun. Kan kalau umurnya tiga tahun dan tiga belas tahun ya tentu beda dong, ” ujar Najelaa Shihab selaku pegiat pendidikan kepada kumparanMOM dalam acara konferensi pers SCARA di Event Space Rework fX Sudirman, Jakarta, Selasa (28/8) siang.
Pendiri sekolah Cikal dan Yayasan Keluarga Kita itu juga mengatakan, selain tontonan yang sesuai dengan umur anak , peran orang tua dalam menyampaikan pesan dari film yang diputar juga memiliki pengaruh.
Menurut Najelaa, sebelum dan sesudah pemutaran film, merupakan waktu yang penting untuk menjelaskan pada anak, tentang apa yang akan ditonton dan nilai apa yang bisa diambil.
ADVERTISEMENT
“Sebelum dan sesudah film dimulai, orang tua harus kasih tahu anak-anaknya. Pelajaran apa yang diambil. Sebelum film di mulai, orang tua bisa nih kasih tahu, cerita filmnya tentang apa sih, kenapa sih anak harus nonton film yang satu ini. Dan sesudahnya, ya anak juga tuh diberi tahu, apa sih pelajaran yang bisa diambil. Selalu diingatkan, pelajaran apa saja yang bisa diterapkan. Selalu, ingatkan,” tambahnya.
Namun, Najelaa Shihab, atau yang akrab disapa Mba Ela juga mengatakan, meski orang tua menganggap anak perlu nonton film tertentu karena memang baik untuknya, maka janganlah juga ajak ia menonton film dengan paksaan.
Menurutnya semakin orang tua memaksa, maka semakin malas juga anak dan semakin juga tidak ada nilai yang bisa diambil.
“Baik itu film luar negeri, maupun karya Indonesia, anak tidak boleh dipaksa. Kalau mau dorong kemauan anak untuk lebih mencintai film anak karya negeri sendiri, coba pakai cara yang halus. Bisa tuh, dibujuk-bujuk, kasih tahu juga, kalau film ini ceritanya tentang apa. Menyangkut nggak sih sama kehidupan sehari-harinya,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mba Ela juga mengingatkan, anak haruslah sukarela saat menonton. Kalau memang di tengah-tengah film anak ingin keluar dari bioskop, itu tak masalah sebab memang itu bagian dari proses belajarnya.
Jadi, jangan lagi merasa malu dan gagal saat si kecil meminta keluar bioskop ya, Moms!