Nama Bayi Laki-laki yang Disukai Allah SWT dan Tidak Disukai-Nya

24 September 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ayah, ibu dan bayi laki-laki. Foto: metamorworks/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah, ibu dan bayi laki-laki. Foto: metamorworks/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap orang tua berharap kebaikan selalu mengiringi buah hatinya dan itu bisa dilakukan melalui pemberian nama yang baik. Bagi yang beragama Islam, Anda bisa memilihkan nama bayi laki-laki yang disukai Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Selain karena maknanya yang indah, harapannya si kecil juga akan dicintai dan diridai oleh Sang Pencipta. Dalam ajaran Islam, setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan nama baik yang akan mempengaruhi jiwa dan kehidupannya kelak.
Hal ini diisyaratkan dalam sebuah riwayat yang dikutip dari buku Kamus Rangkaian Nama Bayi Islami susunan Tarya Nurul Mustaf. Salah seorang sahabat bernama Sa’iid bin Al-Musayyab mendengar cerita tentang kakeknya dari ayahnya.
“Saya mendatangi Nabi SAW. Nabi bertanya, “Siapa namamu?” Ia menjawab, “Saya Hazan (kesedihan)’” Kemudian Rasul menggantinya dengan ucapan, “Kamu adalah Sahal (kemudahan).” Hazan menjawab, “Saya tidak akan mengganti nama yang diberikan bapakku.” Ibnu Musayyab berkata, “Tidak akan berhenti kesedihan kepada kami setelahnya.” (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Nama juga menjadi doa untuk seseorang dan kelak manusia akan dipanggil di akhirat dengan nama yang digunakan di dunia. Oleh karena itu, berikan nama yang sekiranya disukai Allah SWT pada si kecil, Moms.

Nama Bayi Laki-Laki yang Disukai Allah SWT

Ilustrasi Bayi Laki-laki. Foto: Ana Sha/Shutterstock
Mengutip buku Yang Disenangi Nabi saw. dan Yang Tak Disukai susunan Adnan Tharsyah, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa ada dua nama bayi laki-laki yang disukai Allah SWT, yakni Abdullah dan Abdurrahman. Pernyataan ini termaktub dari kitab hadis shahih Imam Muslim.
"Sesungguhnya nama yang paling disukai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman." (HR Muslim)
Makna nama "Abdullah" adalah hamba Allah, sedangkan "Abdurrahman" artinya hamba Yang Maha Pengasih. Keduanya disukai Allah SWT karena menunjukkan penghambaan kepada-Nya.
ADVERTISEMENT
Karena mengetahui Allah SWT mencintai dua nama itu, akhirnya Rasulullah SAW kerap menamai anak para sahabatnya dengan Abdullah dan Abdurrahman, seperti yang diterangkan dalam riwayat Imam Muslim dan Abu Daud berikut:
“Dan sungguh Rasulullah SAW telah memberikan nama kepada anak pamannya (Abbas r.a) Abdullah r.a. Kemudian di antara para sahabat radiyallahu ‘anhum terdapat 300 orang yang kesemuanya memiliki nama Abdullah.”
Dalam riwayat lain dari Jabir bin Abdullah juga diceritakan, "Suatu ketika ada salah seorang di antara kami yang mempunyai bayi lelaki dan diberi nama Qasim. Lalu kami pun berujar, 'Kami tidak akan memberikan julukan kepadamu Abu Qasim dan kami tidak senang dengan nama anaknya itu.' Kemudian orang tersebut membawa bayinya kepada Rasulullah SAW seraya menceritakan kepadanya tentang apa yang telah dialaminya. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Berilah anakmu nama Abdurrahman.'" (HR Muslim)
Ilustrasi ayah, ibu dan bayi laki-laki. Foto: paulaphoto/Shutterstock
Jadi, tampak bahwa Allah SWT sangat suka nama-nama yang bernuansa penghambaan kepada-Nya. Agar nama si kecil lebih variatif, Anda bisa menggabungkan kata Abdul dengan Asmaul Husna, Moms.
ADVERTISEMENT
Misalnya, Abdul Majid yang maknanya “hamba Yang Maha Mulia” atau Abdul Aziz yang berarti “hamba Yang Maha Perkasa”, dan sebagainya.
Selain itu, hindari memberi nama yang dibenci Allah SWT kepada buah hati sebagaimana yang dijelaskan Tarya Nurul Mustafa M.Ag dalam buku Kamus Rangkaian Nama Bayi Islami. Salah satu nama yang dibenci adalah Malikal Amlak yang artinya maha raja.
“Lelaki yang paling dimarahi dan jelek di hadapan Allah SWT adalah lelaki yang bernama Malikal Amlak, sedangkan tidak ada maha raja yang merajai segalanya, kecuali Allah SWT.” (HR. Muslim)
Maknanya, jangan berikan nama yang seolah-olah menandingi kebesaran Allah SWT. Sebab, manusia hanyalah makhluk yang lemah dan bergantung kepada Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT