Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Medical News Today, bayi bernapas lebih cepat daripada orang dewasa dan anak yang lebih besar. Bahkan beberapa bayi bernapas lebih cepat dari biasanya atau berhenti bernapas selama beberapa detik.
Selama si kecil kembali bernapas secara normal, biasanya tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan, Moms. Namun, jika bayi terus menerus bernapas dengan cepat, mungkin ia sedang kesulitan mendapatkan udara yang cukup.
Cara Mengukur Pernapasan Bayi
Seperti apa, sih, pernapasan bayi yang normal? Laju pernapasan normal bayi kira-kira tiga kali lipat laju pernapasan orang dewasa. Tingkat pernapasan bayi memang tampak cepat, kondisi tidak normal apabila melebihi 60 napas per menit.
Bayi yang sangar muda mungkin mengalami 'pernapasan bayi secara berkala'. Hal itu berarti laju pernapasan mereka mungkin tidak konsisten atau teratur. Mereka dapat berhenti bernapas selama beberapa detik, lalu mengambil napas cepat beberapa kali sebelum kembali ke kecepatan pernapasan normal.
Pernapasan Bayi Sesuai Usia
ADVERTISEMENT
Setiap bayi memiliki kebiasaan yang berbeda, tetapi kisaran pernapasan sehat dan normal untuk tahun pertama kehidupan adalah 30-60 napas per menit.
Pernapasan biasanya melambat saat bayi tidur, menjadi 30-40 napas per menit. Durasi itu dapat meningkat ketika bayi menangis atau bermain.
Pernapasan akan melambat secara bertahap seiring bertambahnya usia. Sehingga orang tua atau pengasuh mungkin bisa memperhatikan bayi mereka yang berusia 10 atau 11 bulan bernapas lebih lambat daripada usia lebih muda. Kemudian, antara usia 1-3 tahun, pernapasan melambat jadi 24-40 napas per menit.
Faktor yang Pengaruhi Pernapasan Bayi
Intensitas pernapasan bayi dipengaruhi oleh banyak hal. Seperti tidak mendapat cukup oksigen.
Saat bayi beraktivitas, seperti merangkak atau menangis ia membutuhkan lebih banyak oksigen, sehingga laju pernapasannya dapat meningkat. Kondisi itu tentunya cenderung tidak bahaya asalkan pernapasan mereka kembali normal.
ADVERTISEMENT
Takipnea Transien pada Bayi Baru Lahir
Transient tachypnea of the newborn (TTN) merupakan kondisi yang terjadi pada bayi baru lahir, terutama yang lahir sebelum 39 pekan.
Kondisi itu terjadi ketika ada keterlambatan dalam kemampuan bayi untuk membersihkan cairan dari paru-paru setelah lahir. Tak seperti penyebab gangguan pernapasan lainnya, TTN biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu tiga hari setelah gejala pertama muncul.
Menangis atau Tampak Kesulitan Napas
Bayi biasanya bernapas lebih cepat saat mereka kesakitan atau tertekan. Misalnya, saat rewel, kesal, lapar, marah karena tak mendapat apa yang mereka inginkan.
Peningkatan singkat di atas 60 napas per menit karena kesusahan atau tangisan terbilang aman, asalkan laju napas kembali normal.
Kepanasan
Bayi yang kepanasan bisa bernapas lebih cepat. Terlalu panas berbahaya dan dapat menyebabkan dehidrasi dan masalah lainnya. Bayi tidak dapat mendinginkan diri sebaik anak yang lebih besar dan orang dewasa, jadi jauhkan bayi dari sinar matahari langsung dan suhu panas. Dandani bayi dengan lapisan tipis.
ADVERTISEMENT
Jika bayi bernapas dengan cepat saat panas, ia mungkin tidak berkeringat, atau hanya berkeringat dalam jumlah kecil.
Berikan susu formula atau biarkan bayi menyusu, dan segera pindahkan ke tempat yang lebih dingin. Jika mereka terus bernapas dengan cepat bahkan setelah orang tua atau pengasuh mencoba menenangkan diri, hubungi dokter.
Faktor Lain yang Bisa Picu Bayi Bernapas Cepat:
-Prematuritas: Paru-paru bayi prematur yang kurang berkembang membuat mereka lebih sulit bernapas.
-Infeksi dan penyakit: Penyakit tertentu dapat membuat sulit bernapas. Misalnya, infeksi paru-paru dapat membuat bayi lebih sulit bernapas daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa.
-Aspirasi: Ini terjadi ketika bayi menghirup cairan. Ini lebih sering terjadi pada bayi baru lahir, yang mungkin menyedot cairan selama kelahiran.
ADVERTISEMENT
-Cedera fisik: Kerusakan pada paru-paru bayi atau bagian lain dari sistem pernapasannya dapat menyebabkan mereka bernapas lebih cepat saat mencoba menghirup udara.
Moms, lalu kapan harus ke dokter?
Segera temui dokter jika ada tanda-tanda gangguan pernapasan. Jika dokter biasa seseorang tidak tersedia, anda bisa pergi ke ruang gawat darurat fasilitas kesehatan terdekat.
Beberapa alasan lain untuk memanggil dokter meliputi:
-Bayi yang tampak sehat bernapas lebih cepat dari biasanya untuk waktu yang lama
-Bayi mengalami demam dan napas cepat
-Bayi baru lahir mengalami perubahan pernapasan, terutama jika mereka lahir prematur
-Bayi mengalami kesulitan makan
-Bayi tidak dapat tenang setelah menangis
***
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.
ADVERTISEMENT