Nutrisi yang Diperlukan Anak saat Sahur dan Buka Puasa

16 Maret 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak belajar puasa. Foto: Odua Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar puasa. Foto: Odua Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Salah satu yang kerap dikhawatirkan orang tua saat anak mulai puasa adalah kecukupan nutrisinya. Wajar saja, sebab selama berpuasa anak tidak mendapat asupan nutrisi apa pun ke dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana caranya supaya nutrisi anak tetap terpenuhi dan tubuhnya tetap bugar selama bulan Ramadan? Apa menu makanan yang sebaiknya disiapkan? Yuk simak penjelasan dari ahli gizi dr. Tan Shot Yen di bawah ini.
- Menu Sahur
Ilustrasi sop buntut dengan taburan bawang goreng. Foto: Toshiko/kumparan
Nutrisi yang dibutuhkan saat sahur dan berbuka sebenarnya sama saja. Namun, menu yang dikonsumsi disarankan berbeda. Contohnya, makanan yang bisa dikonsumsi saat sahur disarankan tinggi karbohidrat dan tinggi protein, utamanya protein hewani.
Sebab, akan jadi cadangan energi tubuh saat beraktivitas. Sebisa mungkin beri makanan berkuah dan tidak kering, Moms.
"Berikan protein hewan yang dia bisa cerna, jangan sampai keringan (makanan kering) semua, karena ada anggapan kalau makanan kering bisa ditumpuk lebih banyak di lambung, itu logika yang salah," kata dr. Tan kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Lebih gawat lagi kalau setelah sahur menjelang imsak minum banyak-banyak. Nanti akhirnya anaknya ngantuk, tidur, malah muntah," imbuhnya.
- Menu Berbuka
Ilustrasi buka puasa bersama keluarga. Foto: Shutterstock
Sementara untuk menu berbuka puasa, dr. Tan menyarankan konsumsi makanan tinggi nutrisi. Ingat Moms, ukuran lambung anak masih kecil sehingga menu makanannya pun tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Beri takjil secukupnya dan jangan lupa untuk tetap memberikan makanan utama.
Hindari memberi takjil makanan manis dan tinggi gula seperti es buah, kolak pisang, bubur sumsum, dan lain-lain. Sebab umumnya jika anak sudah kekenyangan makan takjil, dia jadi tak mengonsumsi makanan utama.
"Jadi yang dikhawatirkan, anak ini puasa tapi makannya cuma sekali hanya karena takjilnya kelewat berat," tutur dr Tan.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai jenis makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat sahur ataupun berbuka puasa, seperti makanan berminyak, makanan berlemak atau santan, makanan kering atau gorengan, dan makanan pedas. Sebab, makanan tersebut susah dicerna, sehingga berisiko memicu gangguan pencernaan, dan memicu terjadinya GERD pada anak.