Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, nyeri vagina selama kehamilan sebenarnya merupakan hal normal yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kondisi ini mungkin cukup membuat beberapa ibu hamil tidak nyaman untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Lantas, perlukah ibu hamil ke dokter saat mengalami nyeri vagina?
Kapan Ibu Hamil Perlu ke Dokter saat Alami Nyeri Vagina?
Mengutip Mom Junction, nyeri pada vagina yang dialami ibu hamil mungkin berdampak pada persendian, tulang dan otot-otot di sekitar panggul. Sehingga, aktivitas seperti berjalan, mengemudi, dan menaiki tangga bisa memperburuk rasa sakitnya.
Ya Moms, rasa sakit yang cukup tajam mungkin membuat Anda kesulitan untuk berjalan, sehingga jika memaksakan, nyeri tersebut bisa semakin parah. Sementara itu, tekanan yang dirasakan umumnya mirip dengan kram menstruasi yang menyebar ke punggung bawah membuat setiap posisi menjadi tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Kondisi nyeri vagina saat hamil biasanya memang normal, namun, tetap ada beberapa hal yang perlu di waspadai ibu hamil saat mengalaminya. Misalnya saja ketika nyeri terasa sangat hebat yang disertai demam, sakit kepala, pusing dan pendarahan. Kondisi ini bisa menandakan adanya masalah pada kehamilan yang perlu mendapatkan intervensi medis segera.
Selain itu, menurut American Pregnancy Association, ibu hamil juga perlu segera mencari bantuan dokter bila nyeri vagina yang dialami menimbulkan perubahan gerakan bayi di dalam kandungan (baik lebih cepat ataupun lambat), serta perubahan pada fisik ibu seperti pembengkakan pada wajah, tangan dan kaki.
Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada beberapa kondisi yang perlu di waspadai jika nyeri vagina tampak tidak normal yaitu, kehamilan ektopik dan infeksi vagina. Ya, kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berkembang di luar rahim, tepatnya di tuba falopi yang kerap menyebabkan gejala lain seperti nyeri payudara, pendarahan, sesak napas, hingga tekanan darah rendah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, nyeri juga menjadi salah satu tanda infeksi pada vagina ibu hamil yang bisa disebabkan oleh jamur dan bakteri. Gejala lain yang mungkin dirasakan ibu hamil adalah keputihan, mual, diare, hingga sakit punggung. Kondisi ini tidak hanya berbahaya bagi ibu, tapi juga bayi di dalam kandungan karena infeksinya bisa menyebar ke janin, Moms.