Olahraga yang Aman Dilakukan saat Hamil Muda

27 Desember 2020 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olahraga yang Aman Dilakukan saat Hamil Muda Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Olahraga yang Aman Dilakukan saat Hamil Muda Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Hamil muda bisa jadi masa-masa yang sangat tidak nyaman. Sebab, Anda mulai merasakan perubahan hormon di dalam tubuh. Gejalanya beragam, mulai dari mudah lelah hingga mual muntah.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, saat hamil muda, Anda harus benar-benar menjaga kebugaran tubuh. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur. Meskipun Anda mengalami mual di pagi hari atau ketidaknyamanan lain di awal kehamilan, bangun dan bergerak sering kali akan membantu Anda merasa lebih baik.
Tapi ingat, Moms, saat hamil muda, Anda tidak boleh melakukan sembarang olahraga. Lantas, olahraga apa yang aman dilakukan saat hamil muda? Berikut kumparanMOM berikan daftarnya. Namun perlu dicatat, sebelum olahraga lebih baik konsultasikan dulu ke dokter untuk memastikan keamanannya, Moms.

Olahraga yang Bisa Dilakukan saat Hamil Muda

Pilates Foto: Freepik
Mengutip Healthline, pilates merupakan jenis olahraga yang aman dilakukan saat hamil muda. Olahraga ini dapat membantu Anda mengatasi dua tantangan yang akan dialami selama kehamilan: keseimbangan dan nyeri punggung bawah.
ADVERTISEMENT
Melakukan pilates sekali seminggu akan membangun otot inti melalui serangkaian peralatan dan latihan lantai. Sesi pertama, Anda akan fokus pada membangun kekuatan. Sesi selanjutnya, melatih kekuatan dan keseimbangan Anda.
Hindari pose yang mengharuskan Anda telentang serta yang memutar bagian tengah tubuh. Ingat ya, Moms, jangan memaksakan diri selama pilates atau olahraga yang berfokus pada perut.
Yoga Foto: Freepik
Yoga bisa membangun kekuatan dan keseimbangan, menjaga otot tetap lentur, mengurangi tekanan darah, dan mengajari Anda ritme pernapasan yang akan membantu selama persalinan. Olahraga ini bisa dilakukan setiap hari selama setengah jam, atau bisa juga seminggu sekali selama setengah jam. Ya, lakukan senyamanya Anda saja, Moms.
Namun perlu diingat, ada beberapa gerakan yoga yang harus Anda hindari, yakni backbends, pose yang memutar perut, posisi apa pun di mana kaki Anda berada di atas kepala Anda seperti headstand, berbaring telentang, bikram atau hot yoga.
ADVERTISEMENT
Berjalan Foto: Freepik
Anda juga bisa melakukan jalan santai agar dapat membangun kekuatan tubuh bagian atas dengan mengayunkan lengan. Saat usia kehamilan semakin tua, ini juga bisa membantu bayi mencari jalan keluar untuk lahir.
Anda bisa mencoba berjalan selama 10 menit setiap 3 hingga 5 kali dalam seminggu. Agar tetap aman, jangan berjalan di jalur berbatu dan jauhi trotoar yang rusak ya, Moms.
Berenang Foto: Freepik
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, berenang adalah salah satu bentuk olahraga yang aman selama kehamilan. Berenang bahkan bentuk olahraga yang disetujui selama fertilisasi in vitro (IVF) atau program bayi tabung karena manfaat kesehatannya yang cukup besar dan tidak menimbulkan stres tingkat tinggi pada tubuh.
Berenang adalah olahraga yang dapat membangun kekuatan tanpa harus memelintir perut, Anda dapat melakukan olahraga renang yang aman hingga akhir kehamilan. Olahraga ini bisa dilakukan tiga hingga lima kali dalam seminggu selama 30 menit.
ADVERTISEMENT

Cara Berolahraga yang Aman Selama Hamil Muda

Cara Berolahraga yang Aman Selama Hamil Muda Foto: Freepik
Jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga dengan melakukan lima menit peregangan agar otot Anda bisa bersiap. Selain itu, Anda juga harus melakukan pendinginan. Selama 5 menit terakhir dari 30 menit latihan, alihkan ke olahraga yang lebih lambat dan regangkan otot yang tegang.
Anda juga harus selalu terhidrasi, ini juga berlaku meski Anda sedang tidak berolahraga dan makan camilan bergizi setelahnya, Moms. Tidak ada patokan khusus mengenai detak jantung ideal selama olahraga ketika hamil muda, tetapi selama Anda merasa baik-baik saja maka tidak masalah.
Saat berolahraga, perhatikan sinyal dari tubuh Anda. Berhentilah berolahraga jika merasa mual, tubuh menjadi terlalu panas, merasa dehidrasi, mengalami keputihan, pendarahan, nyeri perut atau panggul.
ADVERTISEMENT