Orgasme di Trimester Pertama Kehamilan Bisa Sebabkan Keguguran, Benar Enggak Ya?

3 Mei 2021 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seks saat hamil Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seks saat hamil Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tak sedikit wanita yang khawatir untuk melakukan hubungan seks di trimester pertama kehamilan. Rata-rata dari mereka takut bila bercinta dengan pasangan atau suami di tiga bulan pertama kehamilannya dapat memengaruhi janin di dalam kandungannya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ada anggapan yang mengatakan ibu hamil yang orgasme di trimester pertama dapat mengalami keguguran. Tapi, benarkah demikian?

Yang Perlu Dipahami soal Orgasme

Ilustrasi wanita orgasme Foto: Shutterstock
Sebelumnya, perlu dipahami bahwa orgasme merupakan suatu kondisi saat seseorang --entah itu wanita atau pria, mencapai titik puncak atau klimaks saat berhubungan seks. Dalam persiapan untuk orgasme sendiri, biasanya kita akan merasa sensasi geli atau hangat di area organ genital.
Dikutip dari Romper, Dr. Lauren Demosthens MD, Direktur Medis Senior Babyscripts --situs tentang kehamilan menjelaskan, kondisi ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke area vagina dan ini adalah sensasi yang menyenangkan.
"Setelah tubuh dan otak Anda benar-benar aktif, orgasme kemungkinan besar akan terjadi. Dan cara kerjanya adalah otot vagina dan rahim berkontraksi, dan otak Anda melepaskan lebih banyak oksitosin yang dapat menyebabkan rasa puas dan kesenangan yang luar biasa," ujar Demosthens.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masih kata Demosthens, detak jantung dan otot pun akan menegang tepat sebelum orgasme dan kemudian otot akan rileks serta jantung akan kembali normal selama fase pasca orgasme.

Benarkah Orgasme di Trimester Pertama Bisa Sebabkan Keguguran?

Seks saat hamil. Foto: Shutterstock
Terkait soal benar tidaknya orgasme di trimester pertama bisa sebabkan keguguran, Dr. Jeanne S. Sheffield, MD, Direktur Divisi Pengobatan Ibu-Janin di Johns Hopkins, Baltimore, Maryland, AS mengatakan bahwa hingga kini belum ada data yang membuktikan hal tersebut, Moms.
Ia pun tak menyarankan ibu hamil untuk menghindari orgasme. Menurutnya, orgasme adalah aktivitas kehamilan yang aman selama dokter kandungan atau bidan Anda telah memberikan izin.
"Kebanyakan kasus keguguran terjadi karena adanya masalah perkembangan pada janin," ujar Dokter Keluarga, Dr. Danielle DonDiego.
ADVERTISEMENT
Senada dengan DonDiego, Dokter Kandungan, Dr. Kim Langdon, MD menyatakan bahwa umumnya ibu hamil akan aman dari keguguran bila kehamilannya sudah memasuki usia di atas 10 minggu, tetapi Anda tidak perlu menghindari berhubungan seksual sampai saat itu.
"Kecuali ada kekhawatiran lain tentang kelangsungan hidup kehamilan, tidak ada alasan untuk tidak berhubungan seks atau mengalami orgasme," tuturnya.
Apabila Anda khawatir sudah mengalami orgasme dan muncul bercak darah setelah berhubungan intim, mungkin kondisi ini benar-benar bisa membuat Anda ketakutan. Namun, Anda tak perlu cemas berlebih ya, Moms. Sebab biasanya, pendarahan setelah berhubungan seks bisa disebabkan oleh vaskularisasi serviks yang terbuat dari kedua jaringan dan otot.
Dr. Demosthens menjelaskan, pendarahan di awal kehamilan bukanlah suatu hal yang perlu Anda cemaskan, Moms. Sebab faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa ada sekitar 20 hingga 40 persen wanita hamil akan mengalami pendarahan atau bercak selama trimester pertama. Akan tetapi, jika terjadi pendarahan berat, segera hubungi dokter untuk mendapati penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT