Pahami Moms, Nafkah Istri Berbeda dengan Pengeluaran Rumah Tangga, Lho!

17 Mei 2023 16:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi menghitung pengeluaran rumah tangga dan nafkah istri. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi menghitung pengeluaran rumah tangga dan nafkah istri. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa waktu terakhir, media sosial diramaikan dengan perceraian artis yang salah satu penyebabnya adalah soal nafkah. Sebetulnya bagaimana, sih, pengaturan nafkah yang ideal untuk istri dan keluarga?
ADVERTISEMENT
Nah Moms, sebelum membahas soal nafkah, perlu dipahami bahwa nafkah untuk istri berbeda dengan uang belanja rumah tangga, lho. Menurut financial planner Ila Abdulrahman, uang belanja rumah tangga meliputi belanja kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, papan, pakaian, kesehatan, dan keperluan pribadi istri/keluarga.
“Nafkah adalah semacam uang jajan suami kepada istrinya, seperti uang jajan ayah atau ibu kepada anaknya,” kata Ila.
Ila menyebut, aturan pasti harus memberi uang belanja rumah tangga dan nafkah ada, tetapi aturan jumlahnya berapa, tidak ada. “Semua dalam batas kemampuan suami," imbuh founder Shilla Finansial ini.
Berikut aturan soal perlunya memberi nafkah untuk istri yang tertuang di dalam Al-Quran:
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf, seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.” (QS.al-Baqarah: 233).
ADVERTISEMENT
Nah, lantas bagaimana penerapannya?

Simulasi Penerapan Pemberian Nafkah Istri dari Suami

Ilustrasi menghitung nafkah istri dan pengeluaran rumah tangga. Foto: Shutter Stock
Ila menyebut, implementasi dalam financial planning, besaran nafkah istri ini bisa disepakati setelah alokasi semua kewajiban dan kebutuhan keluarga terpenuhi. Seperti kebutuhan zakat, membayar utang, investasi masa depan, dan biaya hidup sehari-hari.
Misalnya seorang suami berpenghasilan Rp 10 juta/bulan.
Pengeluaran:
1. Zakat dan sedekah lain (ortu, donasi, kondangan, dll): Rp 1 juta
2. Cicilan KPR: Rp 2 juta
3. Investasi dana pensiun, pendidikan, pernikahan anak, haji, wakaf, tabungan darurat dan premi asuransi: Rp 2,5 juta
4. Biaya hidup sehari-hari: Rp 3,9 juta
5. Nafkah istri: Rp 500 ribu
Sisa Bulanan: Rp 100 ribu
Formula di atas hanyalah contoh, besaran nafkah untuk istri dapat lebih besar atau lebih kecil tergantung kondisi keuangan masing-masing keluarga ya, Moms.
ADVERTISEMENT
“Uang nafkah tersebut bebas digunakan oleh istri, tentunya untuk hal-hal yang baik. Tetapi kembali lagi pada kesepakatan dalam keluarga tersebut, apakah perlu memberi tahu kepada pasangannya atau tidak,” katanya.
Ilustrasi mengatur keuangan. Foto: Shutter Stock
Ila menyarankan uang nafkah istri dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat. Seperti meningkatkan kualitas diri dan ditabung. Sehingga saat terjadi krisis atau dalam kondisi darurat, istri punya tabungan lebih.
"Karena terjadi kasus, oleh istri digunakan untuk membeli hal-hal yang sifatnya kurang/tidak bermanfaat, sedangkan istri tersebut tidak memiliki sumber penghasilan lain," kata Ila.
Lain lagi dengan pasangan yang menerapkan pisah harta sejak awal pernikahan. Ia mencontohkan, ada pasangan artis yang menerapkan pisah harta dan diberi nafkah 2-3 digit per bulan (puluhan hingga ratusan juta rupiah) oleh suami. Namun karena pisah harta, maka istri tidak berhak sama sekali akan harta yang didapat selama pernikahan.
ADVERTISEMENT
"Apalagi jika ia kemudian menjadi fulltime house wife dan tidak memiliki sumber penghasilan lain, ketika terjadi cerai hidup ia tak akan lagi memiliki tempat tinggal dan penghasilan setelah masa iddahnya selesai," kata Ila.
Nah, dalam kondisi semacam ini, Ila menyarankan, sebaiknya seorang istri mampu memanfaatkan nafkah tersebut untuk memiliki aset. Langkah tersebut merupakan antisipasi jika pernikahan berakhir, ia memiliki tabungan, proteksi, investasi, dan tempat tinggal, minimal sampai ia berpenghasilan.
Dear para suami, sisihkan nafkah untuk istri. Dear para istri manfaatkan nafkah dari suami sebaik-baiknya, setidaknya itu akan berguna untuk kebahagiannya yang berdampak pada kebahagiaan seluruh keluarga dan ketika keadaan kalian sedang tak baik-baik saja.
"Tahukan kalau hidup pada akhirnya tentang ditinggalkan atau meninggalkan, karena risiko pernikahan adalah perceraian, jika tidak cerai hidup, cerai mati," tutup Ila.
ADVERTISEMENT