Pandemi Corona, Amankah Anak Bermain di Luar Rumah?

18 Maret 2020 11:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain bersama teman sebaya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain bersama teman sebaya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Beberapa pemprov menutup sekolah selama 14 hari untuk menggalakkan social distancing yang diperlukan dengan terjadinya pandemi virus corona. Hal ini bahkan menjadi salah satu imbauan Presiden Joko Widodo kepada kita semua, Moms.
ADVERTISEMENT
Social distancing diartikan sebagai menghindari ruang publik dengan membatasi ruang gerak, tak melakukan kontak fisik, hingga menjaga jarak dengan orang lain. Salah satunya, dengan berkegiatan di rumah saja.
Lantas bagaimana bila anak bosan di rumah dan ingin main di luar? Mungkin tidak jauh-jauh atau berpergian, sih. Misalnya hanya bermain di taman atau lapangan dengan komplek perumahan dengan anak-anak tetangga. Aman enggak, ya?
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruang kelas SMP Negeri 216 Jakarta Pusat, Senin (16/3). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Mengutip Medium, Asaf Bitton, MD, MPH, direktur eksekutif di Ariadne Labs, Amerika mengungkap, bermain di luar bersama teman justru berkemungkinan ciptakan koneksi baru penularan virus.
"Beraktivitas seperti biasa (anak bermain di luar) tentu tidak direkomendasikan saat ini," katanya.
Coba bayangkan Moms, bisa jadi, ada anak yang sebenarnya terinfeksi ringan, namun orang tuanya belum membawa mereka untuk diperiksakan; dan pertemuan dengan orang-orang yang tidak menerapkan etika batuk serta bersin.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pertimbangkan pula alat bermain yang mungkin digunakan atau disentuh anak. Ayunan yang ada di taman misalnya. Bisa saja ayunan tersebut telah tersentuh oleh tangan orang yang terinfeksi!
Asaf Bitton menambahkan, social distancing termasuk untuk tidak mengadakan acara di rumah sementara seperti mengundang teman atau saudara ke rumah, saling mengunjungi, maupun menginap.
Lantas, bukankah usia anak berisiko lebih rendah terkena virus ini?
Menurut Dr. Tom Frieden, mantan direktur Centers for Disease Control and Prevention, usia anak-anak hingga 18 tahun, mereka bisa terinfeksi corona tapi tampaknya tidak fatal. Bila pun ada, kasusnya begitu jarang.
Hal ini sering dihubungkan dengan kekebalan tubuh anak yang lebih baik dari orang dewasa, Moms. Meski begitu, perlu diingat, anak dapat membawa virus itu ke rumah serta bisa menulari anggota keluarga lainnya, terutama lansia di rumah.
ADVERTISEMENT
Selain memberi pemahaman yang benar dan menciptakan aktivitas menyenangkan di rumah, tentu Anda masih bisa membawa si kecil beraktivitas di luar rumah sesekali. Pastikan saja itu tidak di kerumunan atau melibatkan banyak orang.
"Aktivitas di luar selama tidak berbagi alat atau banyak kontak, misalnya bermain sepeda, tidak apa-apa," kata Maha Mahdavinia, dokter di bidang alergi dan imunologi di Rush University Medical Center, AS, seperti dikutip dari Washington Post.
Termasuk berjalan kaki dan berbelanja kebutuhan, pastikan Anda menjaga jarak aman dengan orang lain yakni sekitar 1 meter serta tidak lama-lama berinteraksi.