Panduan Bagi Orang Tua Ketika Ingin Beri Anak Bermain Game Online

24 Desember 2022 11:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panduan Bagi Orang Tua Ketika Ingin Beri Anak Bermain Game Online. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Panduan Bagi Orang Tua Ketika Ingin Beri Anak Bermain Game Online. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus penganiayaan anak-anak yang dilakukan seorang pria berinisial RIS di Jakarta Selatan masih bergulir di kepolisian. Menurut keterangan polisi, alasan RIS melakukan kekerasan terhadap anaknya diklaim karena ia mendapat laporan anaknya bermain game online, padahal seharusnya melakukan sekolah daring.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan hasil penyelidikan yang sudah kami lakukan, peristiwa itu terjadi karena terlapor merasa kesal mendapat laporan dari pelapor bahwa salah satu putranya tidak melakukan kegiatan belajar saat sekolah dari rumah atau daring sekitar [tahun] 2021," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam jumpa pers di Mapolres Jaksel, Kamis (22/12).
Dijelaskan, kekerasan itu telah dilakukan RIS dalam kurun waktu 2021 hingga 2022. Ibu korban yang tidak terima anaknya terus-terusan dianiaya, akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi pada 23 September 2022.

Anak Bermain Game Online, Perlukah Dilarang?

Ilustrasi anak bermain gadget. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Seperti kasus di atas, game online memang kini banyak digemari oleh anak-anak. Apalagi di semakin berkembangnya internet, terkadang anak-anak jadi lebih suka bermain online ketimbang beraktivitas lainnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, bila sampai mengganggu sekolah seperti diklaim alasan RIS melakukan kekerasan, apakah perlu dilarang?
Dikutip dari Kids Health, bermain game online sebenarnya memiliki beberapa manfaat. Seperti meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta mengasah keterampilan si kecil dalam memecahkan masalah.
Tetapi, yang perlu diperhatikan adalah pentingnya para orang tua menetapkan batasan agar bermain game online tidak sampai kelewat batas, atau istilahnya kecanduan.
Misalnya, berapa lama kita membolehkan anak bermain game online. Menurut American Academy of Pediatrics, khusus untuk balita di bawah usia 18 bulan, tidak boleh ada sama sekali screen time. Lalu hingga usia lima tahun, boleh mendapat screen time selama maksimal satu jam. Dan untuk anak di atas 6 tahun ke atas sebenarnya tidak ada durasi khusus, namun sebisa mungkin tidak lebih dari 1,5 jam ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Dokter Anak Elana Pearl Ben-Joseph, M.D., MPH, bagi anak berusia 5-18 tahun, para ahli merekomendasikan agar orang tua perlu menetapkan seberapa banyak media bermain yang diperbolehkan. Entah itu smartphone, tablet, atau konsol game.
Selain itu, apa lagi yang perlu diperhatikan orang tua saat ingin memberikan anak waktu untuk bermain game online?

Panduan Bagi Orang Tua Bila Ingin Memberikan Anak Waktu Main Game Online

Ilustrasi anak bermain gadget. Foto: Melly Meiliani/kumparan
1. Boleh Bermain Asal Patuh dengan Aturan
Pada dasarnya orang tua tidak bisa memaksa anak untuk tidak bermain sama sekali. Maka dari itu, penting untuk orang tua menetapkan aturan dasar bermain game online. Tegaskan bila anak tidak bermain sesuai aturan, maka dia akan kehilangan haknya lagi untuk main. Beri tahu juga bahwa mereka akan diawasi. Dan jika melanggar, maka ada konsekuensinya.
ADVERTISEMENT
2. Batasi Waktu Bermain Game
Menurut Ben-Joseph, orang tua perlu tegas bila anak tetap harus mengerjakan rutinitas hariannya, bergerak secara aktif, dan mendapatkan tidur cukup. Jadi, pertimbangkan batasan waktu bermain game online agar tidak mengganggu tugas sekolah, pekerjaan rumah tangga, dan aktivitas fisik yang dibutuhkan anak setiap hari.
3. Bermain Game Online Sesuai Usianya
Nah Moms, penting nih untuk mengawasi anak agar memainkan game online yang cocok dengan usianya. Hindari rating "M" untuk "mature/dewasa" (usia 17 tahun ke atas) atau "AO" untuk "khusus dewasa". (usia 18 tahun ke atas). Karena biasanya gamenya berisi kekerasan, bahasa kasar, dan bahkan konten seksual.
4. Tidak Bermain di Kamar
Ilustrasi anak balita belajar dengan gadget - Potrait Foto: Shutterstock
Cara ini dilakukan agar para ibu dan ayah lebih mudah mengawasi si kecil ketika bermain game online. Selain memastikan game yang dimainkan sesuai, Anda juga lebih mudah untuk memperingatkan bahwa waktu bermainnya sudah habis. Bila perlu, Anda bisa ikut bermain dengannya juga, lho!
ADVERTISEMENT
5. Bermain Game Bersama
Seperti sudah disebut sebelumnya, tidak ada salahnya Anda ikut bermain dengan anak. Dilansir Super Parent, selain untuk pengawasan, Anda jadi bisa membangun interaksi agar anak tidak sibuk bermain sendiri. Atau jika tidak memungkinkan, Anda bisa membolehkan anak mengajak temannya untuk bermain bersama.
6. Game Online Hanya sebagai Hiburan
Meski anak belum sepenuhnya paham, tak ada salahnya untuk mengajaknya berdiskusi tentang fungsi dari smartphone itu sendiri. Beri tahu anak bahwa fungsi utama smartphone adalah sebagai alat yang dapat mempermudah komunikasi dan pendidikannya. Misalnya, untuk menghubungi teman sekolahnya atau mencari referensi tentang tugas sekolahnya di internet.
Sementara, game online di dalamnya hanyalah sebuah hiburan untuk mengisi waktu luang.
ADVERTISEMENT
7. Berikan Alternatif Kegiatan Lain
Dan terakhir, ayah dan ibu bisa lho memberikan pilihan kegiatan lain pada anak agar tidak terus-terusan bermain game online. Cobalah cari tahu kegiatan lain yang disukai anak, misalnya bersepeda, berenang, berkebun, menggambar atau bermain alat musik.
Ajaklah anak untuk melakukan salah satunya saat Anda pikir ia sudah terlalu lama berada di depan layar. Dengan begitu, pikiran anak akan teralihkan dengan kegiatannya yang baru dan melupakan keseruan permainan di dalam ponselnya.