Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Panduan Isolasi Mandiri Bagi Ibu Menyusui yang Positif COVID-19
30 Juni 2021 9:54 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:46 WIB
ADVERTISEMENT
Salah satu ketakutan ibu menyusui di masa pandemi ini adalah positif COVID-19 dan khawatir tidak bisa menyusui bayi. Namun sebenarnya, Anda tak perlu cemas tidak bisa menyusui bayi, sebab belum ada penelitian yang menyebutkan jika virus corona bisa menular melalui ASI, Moms.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menyusui sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kelangsungan hidup bayi. Efek perlindungan ASI sangat kuat dalam melawan infeksi penyakit melalui peningkatan daya tahan tubuh.
Jadi, ibu yang positif COVID-19 tetap bisa menyusui bayi, namun harus memperhatikan prosedur pencegahan penularan virus corona. Sebab, Anda tetap bisa menularkan virus corona ke bayi melalui kontak langsung dengan cairan pernapasan seperti ludah, ingus, semburan bersin, atau juga dengan kontak peralatan yang mungkin terkena cairan dari saluran pernapasan.
Nah Moms, bila Anda terkonfirmasi positif COVID-19 dan perlu melakukan isolasi mandiri, tetaplah semangat. Anda tetap bisa memberikan ASI pada si kecil saat isolasi mandiri. Berikut adalah beberapa panduan yang direkomendasikan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) untuk ibu menyusui yang positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi ini dapat digunakan oleh ibu menyusui yang sehat, berstatus Kontak Erat maupun telah ditetapkan sebagai Kasus Konfirmasi Tanpa Gejala, yang harus menjalani isolasi mandiri di rumah.
Penjelasan soal Panduan Isolasi Mandiri bagi Ibu Menyusui
1. Tetap Merawat Bayi dan Menyusui Secara Langsung
Ibu menyusui yang menjalani isolasi mandiri di rumah dapat merawat bayinya secara langsung dan menyusui bayinya secara langsung dengan melaksanakan prosedur pencegahan penularan COVID-19, yaitu:
2. Gunakan ASI Perah Jika Tidak Mampu
Apabila ibu tidak mampu menyusui bayinya secara langsung, pemberian ASI dilakukan dengan memerah ASI. Bagaimana prosedurnya?
ADVERTISEMENT
3. Hubungi Tenaga Kesehatan
Coba hubungi tenaga kesehatan untuk mendapatkan layanan konseling menyusui, dukungan dasar psikososial, dan dukungan praktek Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dan lainnya, melalui telepon, atau media komunikasi lainnya.
Sebab, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, Anda harus mengupayakan bayi tetap mendapatkan ASI, baik dengan menyusui secara langsung maupun diberikan dalam bentuk ASI perah. Jadi jangan lupa meminta dukungan, Moms.
4. Jika Kondisi Parah, Jangan Menyusui Secara Langsung
Apabila status Anda adalah Kontak Erat yang gejala penyakitnya semakin parah atau Kasus Konfirmasi Tanpa Gejala yang mulai menunjukkan gejala COVID-19, maka Anda tidak boleh mengasuh dan menyusui bayi secara langsung. Sehingga, Anda harus selalu melaporkan perkembangan kesehatannya kepada tenaga kesehatan atau puskesmas setempat.
ADVERTISEMENT
5. Cara Memerah ASI
Anda dapat memerah ASI dengan alat pompa maupun dengan tangan. Saat memerah ASI, Anda dianjurkan untuk:
ADVERTISEMENT
6. Menyiapkan dan Memberikan ASI Perah
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan dan memberikan ASI perah kepada bayi:
ADVERTISEMENT
Selama bayi minum ASI perah, AIMI tidak menyarankan menggunakan botol susu dan dot, karena memerlukan sterilisasi sebelum digunakan. Bayi juga akan sulit menyusu kembali kepada Anda saat sudah sembuh dari COVID-19.
7. Jika Ibu Tidak Mampu Memerah ASI
Apabila Anda tidak mampu memerah ASI, maka segera hubungi tenaga kesehatan melalui telepon atau pesan singkat, untuk berkonsultasi tentang keadaan Anda. Jika memang Anda ingin memberikan ASI donor pada si kecil, hal ini tetap harus di bawah pengawasan tenaga kesehatan. Kemudian, jika memang perlu diberikan pengganti ASI, maka konsultasikan dulu dengan tenaga kesehatan.