Panduan Kemendikbud untuk Menumbuhkan Sikap Toleransi Pada Anak

27 Mei 2018 9:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak berteman luas (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak berteman luas (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kita hidup dalam negara yang negara yang penuh keragaman, baik dari budaya, bahasa, seni, suku, bangsa, agama maupun ras. Untuk hidup damai dan berdampingan dalam negara yang beragam tersebut, tentu dibutuhkan toleransi antara satu sama lain. Itulah mengapa sikap toleransi perlu ditanamkan sejak dini, terutama kepada anak.
ADVERTISEMENT
Dengan menanamkan sikap toleransi pada anak, berarti Anda membekali ia agar bisa memahami dan menghargai orang lain. Tentu saja ini penting sebagai modalnya kelak untuk hidup, sekolah, bersosialisasi dan bekerja dalam lingkungan yang sangat beragam.
Ilustrasi anak berkebutuhan khusus berteman (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak berkebutuhan khusus berteman (Foto: Thinkstock)
Lalu bagaimana cara menumbuhkan sikap toleransi pada anak sejak dini? Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), cara terbaik untuk menumbuhkan sikap toleran pada anak adalah dengan cara mengajarkan, membiasakan dan mencontohkan anak untuk:
1. Bersikap dan menghormati lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan budaya
2. Tidak membicarakan keburukan orang lain
3. Mendengarkan orang lain ketika berbicara tanpa memotong pembicaraan
4. Berbicara dengan sopan dan santun, seperti menggunakan kata-kata “permisi”, “silakan”, “tolong” dan “maaf”.
ADVERTISEMENT
5. Tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah
6. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
7. Menerima orang lain yang berbeda fisik, agama, atau ras.
8. Menghargai diri sendiri, dan
9. Menghargai privasi orang lain, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk kamar anggota keluarga lain, meminta izin sebelum meminjam barang.
Kemendikbud juga menyarankan beberapa berikut yang bisa dilakukan oleh orang tua bersama anak untuk membantunya memahami toleransi.
1. Bercerita
Ilustrasi anak dan orang tua. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak dan orang tua. (Foto: Thinkstock)
Luangkan waktu Anda untuk membacakan buka cerita kepadanya. Misalnya tentang tentang suku, adat dan ras, seni dan sosial budaya, serta keanekaragaman agama yang diakui oleh pemerintah di Indonesia yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.
2. Mengenalkan Daerah Indonesia
Pura Ulun Danu, Bali. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Pura Ulun Danu, Bali. (Foto: Wikimedia Commons)
Beritahu pada anak bahwa Indonesia terdiri dari 33 provinsi. Kenalkan padanya bahwa di setiap provinsi tersebut memiliki bahasa, adat, lagu, makanan tradisional, tarian, pakaian adat, dan bahasa tersendiri.
ADVERTISEMENT
3. Menggambar Potret Diri
Anak berlatih menggambar (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak berlatih menggambar (Foto: Pixabay)
Ajak dan teman-temannya untuk menggambar potret dirinya masing-masing. Setelah itu, minta anak untuk memperhatikan persamaan dan perbedaan yang dimiliki dengan membandingkan gambar masing-masing anak
4. Mendampingi Anak Menonton Televisi
com-menonton TV bersama keluarga (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-menonton TV bersama keluarga (Foto: Thinkstock)
Dampingi anak saat ia menonton televisi. Tunjukkan padanya tokoh dan situasi yang menarik dari acara televisi tersebut. Misalnya tentang potret keberagaman agama yang ada di Indonesia.
Setelah itu ajukan beberapa pertanyaan yang ada hubungannya dengan pemahaman dengan pehamaham akan karakter orang lain yang tampak menonjol.