Panduan Ngeprank yang Aman, Penting Ajarkan ke Anak!

17 Mei 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain prank. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain prank. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menjahili orang lain atau prank masih jadi fenomena yang banyak dilakukan oleh berbagai usia, termasuk anak-anak. Bahkan, tak sedikit yang juga ikut mengunggah keseruan nge-prank orang lain di akun media sosialnya.
ADVERTISEMENT
Permainan prank untuk sekadar bercanda dan menghibur sebenarnya sah-sah saja. Akan tetapi, apabila prank dilakukan dengan cara menipu dan berbohong, tentu akan merugikan orang lain.
Nah Moms, ketika ingin mengerjai si kecil, Anda perlu melakukannya dengan hati-hati. Begitu juga ketika anak melakukan prank kepada teman-temannya, maka Anda tak perlu memarahinya. Namun sebelum itu, orang tua dan anak-anak perlu sama-sama memahami bagaimana cara mengerjai orang dengan tepat, serta tidak sampai merusak properti atau melukai orang lain.

Pahami Aturan Prank yang Boleh Dilakukan

Ilustrasi Ibu dan anak laki-laki sedang merencanakan prank. Foto: Shutter Stock
Prank dengan niat untuk menghibur atau membantu orang lain tetap menarik untuk dilakukan. Namun, Anda harus memahami aturan cara mengerjai seseorang dengan benar berikut ini, seperti dikutip dari Life, Family and Fun:
ADVERTISEMENT
1. Lelucon Harus Bersifat Sementara
Hindari membuat prank yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk melupakannya. Ya Moms, tidak semua orang mungkin nyaman diberikan atau dijadikan bahan lelucon, sehingga sebaiknya buatlah candaan prank dengan bersifat sementara.
2. Lelucon Tak Boleh Menyakiti Siapa Pun
Berhati-hati memilih kata-kata lelucon agar secara tidak sengaja menyakiti dan membahayakan keselamatan orang lain. Jika dia terlihat kesal atau marah dengan lelucon yang Anda katakan, jangan menunda untuk langsung meminta maaf.
3. Lelucon Tidak Semestinya Mempermalukan Orang Lain
Bicara guyon atau bercanda boleh saja, tetapi lihat siapa yang menjadi objek sasarannya. Jangan memilih orang sensitif atau anak-anak yang mungkin tidak memiliki selera humor. Pilih sasaran target prank yang relatif santai, tenang jika diberikan kejutan apa pun, dan memiliki selera humor yang sama dengan Anda.
ADVERTISEMENT

Cara Mengerjai atau Memberikan Nge-prank Orang Lain

Ilustrasi anak bermain di rumah. Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Bagi anak-anak, teman-teman di sekitarnya mungkin kerap dijadikan sasaran bahan lelucon atau prank. Ketimbang mengerjai anggota keluarga, teman adalah orang-orang yang lebih dapat menerima berbagai lelucon yang disampaikan si kecil.
Berikut adalah tips nge-prank yang aman dan tidak berbahaya untuk diajarkan kepada anak, begitu juga kepada Anda sendiri sebagai orang tua.
1. Jaga agar wajah tetap tenang. Jika Anda mulai terbahak-bahak sebelum prank dilakukan, ada kemungkinan temannya akan bisa menebak apa yang hendak dilakukan. Bahkan bisa jadi gagal mengerjai dia! Jadi, jaga agar wajah tetap serius dan jangan sampai menunjukkan gelagat ingin mengerjainya.
2. Pahami kebiasaannya. Sebagai orang tua, Anda tentu sudah hafal bagaimana kebiasaan anak. Contohnya, lokasi duduk favoritnya di sofa atau meja makan. Dari kebiasaan itulah bisa Anda manfaatkan untuk meletakkan mainan berbunyi di bawah bantal. Bisa jadi anak terkejut, tapi kemungkinan kecil ia akan marah setelah Anda memeluk dan meminta maaf telah mengerjainya.
ADVERTISEMENT
3. Sabar. Melakukan prank atau membuat lelucon yang bagus memang terkadang butuh sedikit kreativitas dan sedikit waktu untuk menyiapkannya. Agar prank jadi lebih sempurna, Anda harus rela bersabar mempersiapkan alat-alatnya jika diperlukan, dan tunggulah waktu yang tepat untuk melakukannya.
*******
Saksikan keseruan program kumparanMOM Mom’s Meet Up dengan topik Uang Istri vs Uang Suami di LINK INI.