Parenting Islami: Apakah Bayi Perempuan Perlu Diazani setelah Lahir?

4 Desember 2020 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ayah dan bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ayah dan bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan anjuran agama Islam, bayi baru lahir sebaiknya segera diazani. Ya Moms, hal ini biasanya dilakukan oleh suami Anda atau ayah si kecil. Ketika bayi baru lahir, sang ayah pun dianjurkan untuk segera mengumandangkan azan di telinga kanan bayi.
ADVERTISEMENT
Dengan mengazani bayi baru lahir, orang tua diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai Islam pada anak sejak dini. Bahkan, anjuran mengazani bayi baru lahir terdapat dalam beberapa hadis, Moms. Salah satunya adalah sebagai berikut.
رَوَى أَبُو رَافِعٍ : رَأَيْتُ النَّبِيَّ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ
Artinya: "Abu Rafi meriwayatkan: Aku melihat Rasulullah SAW mengadzani telinga Al-Hasan ketika dilahirkan oleh Fatimah," (HR Tirmidzi).
Namun ternyata, ada beberapa orang tua yang bertanya: Apakah hanya bayi laki-laki saja yang perlu diazani? Bagaimana dengan bayi perempuan?

Penjelasan Ustazah soal Bayi Perempuan Diazankan atau Tidak saat Lahir

ilustrasi ayah dan bayi baru lahir Foto: shutterstock
Dr. Mauidlotun Nisa, Lc., S.Pd.I., M.Hum atau akrab disapa Ustazah Nisa menuturkan bahwa bayi laki-laki maupun perempuan sama-sama perlu diazani ketika lahir. Bahkan menurutnya, tak ada perbedaan tentang cara mengazani bayi perempuan dan laki-laki.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi kebahasaan dan pronomina pada teks azan juga tidak ada yang harus disesuaikan dengan gender. Universal," ujarnya kepada kumparanMOM, Kamis (3/12).
Ustazah Nisa kembali menjelaskan, kegiatan yang dinilai sunnah ini memang seharusnya dilakukan saat bayi baru lahir. Seperti hal yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa mengazani bisa menjadi salah satu upaya menanamkan agama dan tauhid pada anak sedini mungkin.
"Karena potensi indra manusia yang pertama berfungsi adalah pendengaran. Sebelum dia (bayi) mendengar yang lain, ia harus didengarkan kalimat persaksian atas Allah dan Nabinya," imbuh ustazah yang juga menjabat sebagai Direktur Rumah Quran dan Bahasa Al-Mujtaba tersebut.

Orang-orang yang Boleh Mengazani Bayi Baru Lahir

Ilustrasi ayah mengadzani bayi baru lahir. Foto: shutterstock
Kegiatan mengazani bayi baru lahir --baik laki-laki atau perempuan, ternyata dapat dilakukan oleh siapa saja. Ya Moms, bila suami Anda berhalangan hadir atau masih dalam perjalanan ke rumah sakit, tak ada salahnya meminta bantuan petugas medis atau anggota keluarga Anda untuk mengazani si kecil. Bahkan, Anda sendiri juga diperbolehkan untuk mengazani sang buah hati.
ADVERTISEMENT
"Tidak harus orang tuanya, siapa saja juga bisa (mengazani bayi)," tuturnya.
Namun, apabila Anda ingin kembali mengazani bayi atau melakukan hal tersebut lebih dari sekali pun tak masalah, Moms. Hal ini bahkan dianjurkan sekali oleh Ustazah Nisa.
"Berkali-kali lebih baik. Bahkan kita diazani 5 kali sehari (waktu salat), sampai nanti, sampai menutup mata, bahkan sampai ketika akan dikuburkan," imbuh Ustazah Nisa.
Jadi, sudah jelas, ya. Bayi perempuan maupun laki-laki tetap diazani dengan cara yang sama alias tak ada perbedaan antara keduanya.