Parenting Islami: Cara Bijak Hadapi Anak yang Suka Berbohong

17 Juli 2020 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu saat menyikapi anak yang suka berbohong.  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu saat menyikapi anak yang suka berbohong. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Suatu ketika Anda mendapati anak Anda berbohong. Sebagai orang tua, Anda mungkin kecewa dengan pebuatan si kecil. Sebab, hal ini bisa saja menjadi kebiasaan yang akan terbawa hingga ia dewasa kelak.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam Islam, berbohong merupakan suatu perbuatan tercela dan tidak disukai oleh Allah SWT. Lantas, bagaimana cara bijak menghadapi anak yang ketahuan berbohong?
Cara Membuat Anak Bicara jujur Foto: Thinkstock

Tanamkan Nilai Kejujuran pada Anak

Direktur Rumah Quran dan Bahasa Al-Mujtaba, Dr. Mauidlotun Nisa, Lc., S.Pd.I., M.Hum atau akrab disapa Ustazah Nisa menuturkan bahwa hal ini kembali kepada orang tuanya untuk jangan pernah berkata tidak jujur alias bohong kepada anak. Ajarkanlah anak untuk selalu bersikap jujur sejak dini, Moms. Karena menurutnya, anak kecil sendiri fitrahnya ialah jujur.
"Jika mereka berbohong, berarti ada yang salah dengan kita sebagai orang tua atau mungkin lingkungannya," kata Ustazah Nisa kepada kumparanMOM Jumat (17/7).
Selain itu, orang tua mungkin juga bisa menjelaskan secara perlahan pada anak tentang dampak buruk bila ia suka berbohong. Hal ini juga tertera dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut.
Ilustrasi ibu dan anak muslim. Foto: Shutterstock/Asada Nami
"Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya, kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke dalam surga. Tidaklah seseorang berbuat jujur hingga Allah mencatatnya sebagai orang yang selalu jujur. Dan berbohong itu membawa kepada kejelekan, dan kejelekan itu mengantarkan ke dalam neraka. Sungguh seseorang terbiasa bohong hingga Allah mencatatnya sebagai seorang pembohong'". (HR. Bukhari No. 6094, Muslim No. 2607).
ADVERTISEMENT
Apabila Anda mendapati anak berbohong, jangan langsung memarahinya dan cobalah untuk bersikap tenang. Dalam artian, Anda tak boleh menghakimi. Tapi, cobalah untuk beri contoh dan hikmah terkait sikap jujur.
Ilustrasi ibu bersama anak. Foto: Shutterstock

Beri Anak Nasihat yang Baik

Jangan lelah untuk selalu menasihati anak tentang nilai-nilai kebaikan, baik secara lisan maupun perbuatan. Jika pada saat Anda atau suami sedang memberikan nasihat, namun si kecil malah membantah atau timbul perdebatan, cobalah untuk berikan tanggapan yang baik tanpa menyakitinya.
Hal tersebut juga tersirat dalam surat An-Nahl ayat 125, bunyinya sebagai berikut:
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
ADVERTISEMENT
Ud'u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn
Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya, Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
Ilustrasi anak dan orang tua. Foto: Thinkstock

Jangan Langsung Menghakimi Anak

Ustazah Nisa kembali menegaskan bahwa orang tua tidak boleh gegabah dan langsung menghakimi anak saat ketahuan berbohong. Sebelumnya, kita harus melihat terlebih dulu apa yang menyebabkan ia melakukan tindakan tidak terpuji itu.
"Jangan-jangan kitalah penyebabnya. Hukum bisa berubah sesuai konteks dan kasus masing-masing individu. Apalagi ini subjeknya adalah anak-anak yang belum bisa berpikir dengan baik, belum bisa membedakan baik dan buruk, dan ini justru PR besar bagi orang tua," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Pada intinya, kata Ustazah Nisa, manusia terlahir dengan fitrah kuat soal kebaikan. Ada pun hal-hal yang dapat membelokkan kebaikan anak itu adalah lingkungan, terutama orang tua. Maka dari itu, orang tua harus bisa mendidik dan mengarahkan anak dengan baik.
"Karena kebaikan bawaan itu harus tetap dijaga hingga dewasa," tutupnya.